KOMPAS.com - Demam berdarah (DB) dan demam berdarah dengue (DBD) sering dianggap sama, namun ternyata keduanya berbeda.
DB memiliki gejala yang lebih ringan, sedangkan DBD memiliki gejala yang lebih parah dan biasanya terjadi setelah demam menurun.
Untuk lebih jelasnya, ketahui perbedaan demam berdarah dan demam berdarah dengue berikut ini.
Baca juga: Kapan Anak Demam Harus Cek Darah?
Dilansir dari Mayo Clinic, demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi dan umumnya ditemui pada daerah tropis dan subtropis.
DB ditandai dengan demam yang tinggi dan munculnya gejala yang mirip dengan gejala flu.
Kondisi yang lebih gawat disebut dengan demam berdarah dengue (DBD) yang akan memicu pendarahan, penurunan tekanan darah, hingga kematian.
Terdapat dua perbedaan di antara keduanya, yakni dari gejala yang muncul serta cara mengatasinya.
Disarikan dari CDC dan Mayo Clinic, berikut adalah perbedaan demam berdarah dan demam berdarah dengue yang perlu dipahami.
Banyak penderita DB yang tidak memiliki gejala khusus ketika terjangkit penyakit ini.
Namun, beberapa penderita yang mengalami gejala tertentu sering menganggapnya sebagai gejala penyakit lainnya, seperti flu.
Gejala biasanya akan muncul setelah 4-10 hari setelah mendapatkan gigitan nyamuk yang terinfeksi dan akan bertahan selama 2-7 hari.
Gejala demam berdarah yang umumnya muncul, seperti:
Penderita DB umumnya akan sembuh dalam waktu satu minggu. Namun, tidak jarang juga ditemui penderita yang mengalami gejala yang lebih parah dan mengancam nyawa atau DBD.
DBD terjadi ketika pembuluh darah rusak dan mengalami kebocoran.
Akibatnya, platelet atau trombosit di dalam darah menurun sehingga memicu syok, kegagalan fungsi organ, pendarahan dalam, hingga kematian.