Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Cara Mengobati Sifilis Primer, Sekunder, Laten dan Tersier

Kompas.com - 20/05/2023, 21:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Perdoski

KOMPAS.com - Cara mengobati sifilis yang masuk tahap primer, sekunder, laten, atau tersier bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan atau stadium penyakit.

Melansir laman Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), penyakit sifilis adalah salah satu jenis infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri Treponema pallidum.

Masalah kesehatan berjuluk Raja Singa ini tergolong penyakit sistemik, atau bisa berdampak pada sistem metabolisme tubuh manusia.

Penyakit ini memiliki empat tahapan dengan cara mengobati yang berbeda-beda. Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Kenali Apa Itu Sifilis, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Tahapan sifilis dan gejalanya

Berikut tahapan penyakit sifilis berikut gejala yang biasanya muncul pada penderita:

  • Sifilis primer

Penyakit sifilis ini menunjukkan tahap awal penyakit. Gejala awal biasanya muncul selang 2-4 minggu setelah penderita terpapar bakteri penyebab sifilis.

Gejalanya berupa luka kecil dan tidak sakit di alat kelamin, mulut, atau anus. Luka ini bisa sembuh sendiri selang 1-2 bulan, tapi penyakit tetap menular.

  • Sifilis sekunder

Sifilis tahap lanjutan ini muncul selang 2-10 minggu setelah penderita tertular bakteri penyebab sifilis.

Gejalanya berupa demam dan ruam kemerahan di telapak tangan, telapak kaki, penis, vagina, atau mulut. Selain itu penderita juga tidak nafsu makan, berat badan turun, rambut rontok, sakit kepala, kelenjar limpa bengkak. Tahap ini berlangsung 1 bulan sampai 1 tahun.

  • Sifilis laten

Penyakit sifilis sekunder yang tidak mendapatan pengobatan tepat memang bisa seolah-olah sembuh, tapi gejalanya hanya hilang sementara dan penyakit berkembang ke tahapan laten.

Baca juga: Apakah Sifilis Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Apabila tidak ditangani secara tepat, selang 2-3 tahun, penyakit ini bisa berkembang ke stadium akhir atau sifilis tersier.

  • Sifilis tersier

Sifilis tersier adalah stadium penyakit tahap akhir yang paling berbahaya. Komplikasi penyakit ini bisa menyerang saraf, jantung, atau telinga.

Akibatnya, penderita bisa mengalami stroke, infeksi otak, mati rasa, tuli, buta, demensia, pembuluh darah bengkak, lumpuh, sampai kematian.

Mengingat penyakit sifilis bisa berkembang dan menimbulkan komplikasi serius sampai kematian, pastikan Anda yang merasakan gejala sifilis atau khawatir dengan risiko penyakit ini segera berobat ke dokter.

Baca juga: 5 Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai

Cara mengobati sifilis sesuai tahapan penyakit

Meskipun tergolong infeksi menular seksual yang berbahaya, jangan khawatir karena sifilis bisa disembuhkan, asalkan penyakit belum terlambat dideteksi. Berikut cara mengobati sifilis sesuai tahapan penyakit:

  • Cara mengobati sifilis primer, sekunder, laten dini

Pengobatan sifilis primer, sekunder, dan laten dini untuk penderita menggunakan terapi obat antibiotik penisilin.

Apabila penderita memiliki riwayat alergi penisilin, obat bakal diberikan secara oral maupun suntikan.

Setelah mendapatkan pengobatan sampai tutas, kondisi kesehatan penderita masih dipantau secara berkala selama dua tahun. Jika secara klinis hasilnya dianggap memuaskan, penderita dinyatakan sembuh dari sifilis.

Baca juga: 4 Faktor Risiko Penyebab Sifilis yang Perlu Diwaspadai

  • Cara mengobati sifilis tersier

Pengobatan sifilis tersier untuk penderita menggunakan terapi obat antibiotik penisilin, tapi dosisnya berbeda untuk sifilis primer dan sekunder.

Penderita perlu disuntik obat sifilis sampai 3 kali, seminggu sekali selama 3 minggu berturut-turut.

Setelah mendapatkan pengobatan sifilis sampai tuntas, penderita masih perlu menjalani pemantauan lebih dari dua tahun, sampai didapati hasil pengobatan memuaskan.

Untuk diingat, selama menjalani pengobatan dan pemantauan, kondisi pasangan seks juga akan dipantau untuk mencegah penularan penyakit.  

Setelah menyimak cara mengobati sifilis di atas, Anda sebaiknya lebih waspada dengan penyakit menular ini. Cegah dengan hindari perilaku seks berisiko, jauhi narkoba, dan jangan membuat tato yang tidak memakai jarum steril.

Baca juga: Sifilis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau