Adapun Dr Ankia Coezee, Endokrinologis, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Stellenbosch, Cape Town, Afrika Selatan mengatakan bahwa proses diagnosis neuropati terdiri dari 5 tahap, yaitu:
"Pengujian sensori yang mudah dilakukan seperti pengujian persepsi getaran, uji tusuk jarum, uji monofilamen, dan lain-lain. Tidak memakan waktu lebih dari beberapa menit dan membantu dalam diagnosis. Sementara, tes laboratorium dapat membantu memperinci diagnosa," kata Dr Coetzee.
Baca juga: Waspadai Diabetes Faktor Risiko Utama Neuropati Perifer
Menurut Prof. Rainer Freynhagen, Kepala Departemen Anestesiologi, Perawatan Intensif, dan Pengobatan Nyeri di Rumah Sakit Benedictus Tutzing & Feldafing Jerman mengidentifikasi pasien dengan neuropati perifer bukanlah hal yang sulit.
Namun, studi-studi yang saat ini dipublikasikan di berbagai negara menunjukkan bahwa hingga 80 persen pasien tidak mendapatkan diagnosis dan pengobatan neuropati perifer yang tepat dan cepat.
"Bagi saya yang lebih penting adalah fakta bahwa dari keseluruhan jumlah dokter, kurang dari sepertiganya saja yang memiliki keyakinan untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda neuropati perifer secara tepat," ungkap Prof Freynhagen.
Baca juga: Manfaat Vitamin B untuk Mencegah Neuropati
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.