Bahkan paparan singkat terhadap asap rokok dapat merusak sel-sel tubuh dengan cara yang memicu proses kanker.
Seperti halnya perokok aktif, semakin lama durasinya dan semakin tinggi tingkat paparan asap rokok, semakin besar risiko Anda terkena kanker paru-paru.
Wanita yang terpapar asap rokok selama kehamilan lebih cenderung memiliki bayi baru lahir dengan berat lahir rendah (BBLR), sehingga meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
Baca juga: Kebiasaan Merokok dan Diabetes yang Bahaya untuk Kesehatan
SIDS adalah kematian bayi yang tiba-tiba, tidak dapat dijelaskan, dan tidak terduga pada tahun pertama kehidupan.
Penyakit ini adalah penyebab utama kematian pada bayi yang sehat.
Bayi yang terpapar asap rokok setelah lahir lebih mungkin meninggal akibat sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) dibanding bayi yang tidak terpapar asap dari pembakaran produk tembakau komersial.
Wanita yang merokok selama kehamilan meningkatkan risiko SIDS.
Diperkirakan SIDS terjadi karena bahan kimia rokok memengaruhi otak bayi dengan cara yang mengganggu pengaturan pernapasannya.
Bayi yang meninggal karena SIDS memiliki konsentrasi nikotin yang lebih tinggi di paru-parunya dan tingkat cotinine (penanda biologis untuk paparan asap rokok) yang lebih tinggi dari pada bayi yang meninggal karena penyebab lain.
Baca juga: Apakah Rokok Elektrik Lebih Aman Dibanding Rokok Konvensional?
Efek samping paparan asap rokok pada anak-anak membuat mereka lebih berisiko terkena infeksi pernapasan akut, seperti:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.