Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Makanan dan Minuman Sumber Kafein yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 05/06/2023, 16:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kafein secara alami terdapat pada beberapa jenis biji-bijian dan daun tanaman.

Mengutip Draxe, kafein adalah bahan kimia yang memengaruhi sistem saraf pusat.

Bahan ini bertindak sebagai stimulan obat psikoaktif kelas methylxanthine, misalnya:

  • Meningkatkan detak jantung
  • Meningkatkan kewaspadaan
  • Mengubah cara kerja otak dan tubuh lainnya

Baca juga: Kenali Apa Itu Kafein dan Efek Sampingnya untuk Kesehatan

Makanan dan minuman sumber kafein secara umum aman dikonsumsi, tetapi tidak jika berlebihan karena dapat menimbulkan efek keracunan (toksisitas).

Efek tubuh kelebihan kafein (overdosis kafein) secara kronis sangat beragam pada setiap individu, tetapi dapat meliputi berikut:

  • Merasa panik
  • Gelisah
  • Perasaan meluap-luap
  • Insomnia

Artikel ini selanjutnya akan menunjukkan macam makanan dan minuman sumber kafein.

Baca juga: 12 Tanda-tanda Tubuh Kelebihan Kafein yang Perlu Diperhatikan

Daftar makanan dan minuman sumber kafein

Mengutip Healthline, berikut macam makanan dan minuman sumber kafein yang perlu Anda perhatikan:

  • Kopi

Kopi adalah salah satu sumber kafein yang paling populer di kalangan orang dewasa sebagai stimulan untuk betah begadang dan meningkatkan energi.

Rata-rata secangkir kopi 240 ml mengandung kafein sekitar 100 mg.

Pada level itu, 4 cangkir kopi sehari membuat Anda berada dalam batas aman 400 mg kafein untuk orang dewasa yang sehat.

Namun, setiap produk kopi bisa mengandung jumlah kafein yang sangat berbeda-beda.

  • Kakao

Biji kakao yang diolah menjadi cokelat adalah sumber kafein yang populer di semua lini usia.

Kandungan kafein pada cokelat bisa berbeda bergantung pada kadar cokelat murninya.

Berikut beberapa jenis cokelat dengan kadar kafein masing-masing:

    • Cokelat kakao 100 persen: 240 mg kafein atau setara dengan 2,5 cangkir kopi biasa
    • Cokelat kakao 55 persen: 124 mg kafein
    • Cokelat kakao 22 persen: 45 mg kafein atau setara dengan secangkir teh hitam

Baca juga: 13 Efek Ketergantungan Kafein dan Cara Mengatasinya

  • Kacang kola

Kacang kola adalah jenis kacang khas Afrika yang menjadi makanan pokok.

Ekstra kacang kola mengandung kafein yang tinggi.

Ini pernah menjadi bumbu utama dan sumber kafein dalam minuman cola komersial. Namun, beberapa merek besar saat ini tidak lagi menggunakannya.

Kacang kola yang diolah menjadi minuman soda yang mengandung gula tidak disarankan untuk dikonsumsi secara teratur karena dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya.

  • Teh hijau

Sumber kafein alami lainnya adalah teh hijau.

Satu porsi atau setara 240 ml teh hijau mengandung sekitar 30-50 mg kafein. Ini setara dengan sekitar separuh dari kandungan kafein secangkir kopi.

Kandungan kafein teh hijau bervariasi berdasarkan usia daunnya.

Daun yang lebih tua memberikan lebih sedikit kafein dari pada yang lebih muda.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Terlalu Banyak Konsumsi Kafein

  • Guarana

Guarana adalah tanaman sumber kafein yang berasal dari hutan Amazon, Brazil.

Beberapa perusahaan menggunakan ekstrak guarana sebagai bahan tambahan dalam minuman ringan, minuman berenergi, dan suplemen makanan herbal.

Studi menemukan bahwa mengkonsumsi tanaman guarana dikaitkan dengan peningkatan energi dan perlindungan terhadap tekanan darah tinggi, obesitas, dan sindrom metabolik pada orang dewasa yang lebih tua.

  • Yerba mate

Yerba mate adalah minuman teh dari Amerika Selatan, yang terbuat dari daun kering pohon Ilex paraguariensis yang dihancurkan.

Ini dikenal juga sebagai teh Paraguay. Kandungan kafein minuman ini bervariasi bergantung metode pembuatannya, tetapi berkisar 20-180 mg per 240 ml.

Baca juga: Benarkah Kafein Bisa Memicu GERD?

  • Permen karet

Permen karet juga bisa menjadi sumber kafein, tetapi tidak alami. Produsen mungkin memasukkan kafein dalam resep mereka.

Penelitian menemukan bahwa tubuh kita menyerap kafein dalam permen karet jauh lebih cepat dari pada kafein dalam bentuk kapsul.

Perman karet berkafein populer di kalangan beberapa atlet dan yang lainnya untuk mencari dorongan energi.

Contoh permen karet berkafein adalah RunGum yang mengandung 50 mg kafein dalam dua potongnya.

  • Minuman berenergi

Minuman berenergi adalah minuman berkarbonasi dan manis yang dipasarkan dengan menawarkan mandaat untuk meningkatkan energi, suasana hati, dan kewaspadaan.

Satu studi menunjukkan bahwa kandungan kafein minuman berenergi berkisar antara 50-505 mg.

Misalnya, Red Bull mengandung 80 mg kafein per kaleng ukuran 250 ml.

Merujuk Kementerian Keseahatan RI, ada batas asupan kafein bagi orang dewasa sehat, yaitu 400 mg/hari.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Terlalu Banyak Konsumsi Kafein

Mengutip Medical News Today, anak-anak dan remaja memiliki toleransi yang lebih rendah terhadap kafein dan risiko overdosis yang lebih tinggi dari pada orang lain.

Secara umum, tubuh kelebihan kafein saat kadarnya dalam tubuh lebih dari 15 miligram per liter (mg/l). Konsentrasi kafein 80-100 mg/l dalam darah bisa berakibat fatal.

Overdosis kafein itu lebih mungkin terjadi, jika Anda mengkonsumsi suplemennya.

Lebih mungkin lagi, jika Anda menggabungkan konsumsi suplemen kafein dengan minum minuman berkafein juga, seperti kopi, cola, dan minuman berenergi.

Paling berbahaya efeknya, jika mengkonsumsi bubuk kafein murni sembarangan.

Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan bahwa 1 sendok teh kafein bubuk murni setara dengan 28 cangkir kopi.

Baca juga: 3 Alasan Mengapa Perlu Membatasi Konsumsi Kafein pada Ibu Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com