Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/06/2023, 16:31 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu viral sebuah berita tentang balita yang meninggal akibat rabies.

Bahkan, rabies di beberapa daerah Indonesia sudah menjadi KLB (kejadian luar biasa.

Penyakit rabies menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang sudah mengalami penyakit tersebut.

Nah, penyakit rabies terjadi akibat virus Lyssavirus yang menginfeksi sistem saraf pusat manusia.

Saat virus sudah mencapai otak, pasien bisa mengalami kejang hingga kematian.

Baca juga: Mengapa Pasien Rabies Bisa Takut Angin?

Apakah rabies bisa disembuhkan?

Sayangnya, penyakit rabies tidak bisa disembuhkan dan tidak ada obat untuk penyakit ini.

Namun, rabies bisa dicegah sejak awal melalui vaksin.

Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit ini adalah melakukan vaksin ketika Anda digigit hewan liar.

Sebab, saat Anda sudah menunjukan gejala penyakit, maka akan sulit untuk menyembuhkan rabies.

Sebagian besar orang yang terkena rabies biasanya akan berakhir pada kematian jika tidak segera ditangani.

Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda harus mendapatkan vaksin sebelum terinfeksi atau sebelum gejala muncul.

Baca juga: 4 Gejala Rabies pada Manusia sesuai Stadium Penyakit

Pengobatan rabies

Jika Anda digigit atau dicakar binatang yang potensial terkena rabies, Anda harus segera mendapatkan obat untuk mencegah infeksi menyebar ke otak.

Obat-obatan yang kerap digunakan untuk mencegah rabies, di antaranya:

  • Vaksin rabies

Penyedia layanan kesehatan Anda akan memberi Anda empat suntikan selama 14 hari.

Jika Anda sudah divaksinasi sebelum terpapar, Anda hanya memerlukan dua suntikan.

Saat Anda sudah mendapatkan vaksin, tubuh akan mengetahui bagaimana cara menghancurkan virus rabies sebelum masuk ke otak Anda.

  • Human rabies immune globulin (HRIG)

Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan di sekitar luka.

HRIG memberi Anda antibodi (molekul yang melawan infeksi) yang akan menghancurkan virus di dekat luka hingga tubuh Anda mengambil alih.

Anda tidak boleh mendapatkan HRIG jika Anda telah divaksinasi sebelum terpapar.

Sama seperti vaksin lainnya, vaksin rabies juga bisa memberikan efek samping, seperti nyeri otot, sakit kepala, atau pusing.

Namun, efek tersebut hanya berlangsung sementara saja . Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan hal tersebut.

Baca juga: Mengapa Rabies Membuat Seseorang Takut Air?

Pertolongan pertama untuk mencegah gejala rabies

Seperti yang disebutkan sebelumnya, rabies bisa menular akibat cakaran atau gigitan hewan yang sudah mengalami penyakit tersebut.

Jika Anda mendapat gigitan atau cakaran hewan yang potensial membawa virus rabies, berikut langkah yang harus Anda lakukan:

  • Segera cuci luka dengan sabun dan air. Gunakan larutan povidone-iodine 10 peren jika tersedia.
  • Hubungi dokter sesegera mungkin. Beri tahu mereka apa yang terjadi dan beri mereka informasi sebanyak yang Anda ketahui tentang hewan itu. (Apakah itu hewan liar atau hewan peliharaan? Jenis hewan apa itu? Bagaimana perilakunya?)
  • Tanyakan kepada dokter cara terbaik untuk membersihkan luka dan apakah Anda memerlukan vaksin rabies.
  • Jika Anda diserang oleh hewan liar yang agresif, hubungi penangkaran hewan.

Baca juga: Kenali Apa Itu Rabies, Penyebab, Penularan, Gejala, dan Pengobatannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com