KOMPAS.com - Beberapa hari lalu viral sebuah berita tentang balita yang meninggal akibat rabies.
Bahkan, rabies di beberapa daerah Indonesia sudah menjadi KLB (kejadian luar biasa.
Penyakit rabies menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang sudah mengalami penyakit tersebut.
Nah, penyakit rabies terjadi akibat virus Lyssavirus yang menginfeksi sistem saraf pusat manusia.
Saat virus sudah mencapai otak, pasien bisa mengalami kejang hingga kematian.
Baca juga: Mengapa Pasien Rabies Bisa Takut Angin?
Sayangnya, penyakit rabies tidak bisa disembuhkan dan tidak ada obat untuk penyakit ini.
Namun, rabies bisa dicegah sejak awal melalui vaksin.
Satu-satunya cara untuk mencegah penyakit ini adalah melakukan vaksin ketika Anda digigit hewan liar.
Sebab, saat Anda sudah menunjukan gejala penyakit, maka akan sulit untuk menyembuhkan rabies.
Sebagian besar orang yang terkena rabies biasanya akan berakhir pada kematian jika tidak segera ditangani.
Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda harus mendapatkan vaksin sebelum terinfeksi atau sebelum gejala muncul.
Baca juga: 4 Gejala Rabies pada Manusia sesuai Stadium Penyakit
Jika Anda digigit atau dicakar binatang yang potensial terkena rabies, Anda harus segera mendapatkan obat untuk mencegah infeksi menyebar ke otak.
Obat-obatan yang kerap digunakan untuk mencegah rabies, di antaranya:
Penyedia layanan kesehatan Anda akan memberi Anda empat suntikan selama 14 hari.
Jika Anda sudah divaksinasi sebelum terpapar, Anda hanya memerlukan dua suntikan.