Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Obat Penyebab Berat Badan Bertambah yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 19/06/2023, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD, GoodRX

KOMPAS.com - Beberapa efek samping obat dapat menyebabkan Anda mengalami kenaikan berat badan.

Mengutip WebMD, beberapa obat dapat menyebabkan kenaikan berat badan, di antaranya dengan cara membuat Anda mudah lapar, memperlambat kemampuan tubuh untuk membakar kalori, atau menyebabkan Anda menahan cairan ekstra.

Namun, efek samping setiap obat tidak tentu sama untuk semua orang. Jadi, mungkin satu obat membuat berat badan Anda naik signifikan, sedangkan tidak pada orang lainnya.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas macam obat yang dapat membuat berat badan Anda bertambah.

Baca juga: 5 Obat Penambah Berat Badan dan Efek Sampingnya

Daftar obat penyebab berat badan bertambah

Disari dari WebMD dan GoodR Health, berikut macam obat penyebab berat badan bertambah:

  • Obat antidepresan

Contoh obat antidepresan meliputi citalopram (Celexa), fluoksetin (Prozac), fluvoksamin (Luvox), mirtazapin (Remeron), paroksetin (Paxil), dan sertralin (Zoloft).

Obat-obat tersebut meningkatkan jumlah bahan kimia di otak yang membuat merasa sejahtera.

Beberapa bahan kimia tersebut juga mengontrol nafsu makan dan bagaimana tubuh Anda memecah kalori.

Beberapa obat depresi dapat menyebabkan berat badan Anda bertambah sekitar 10 kg dalam setahun.

Namun, masalah kesehatan ini sendiri dapat memengaruhi nafsu makan dan kebiasaan makan Anda.

Baca juga: 8 Cara Sehat Menaikkan Berat Badan yang Perlu Diperhatikan

  • Obat antipsikotik

Beberapa antipsikotik yang cenderung menjadi penyebab berat badan bertambah, meliputi klozapin (Clozaril), olanzapine (Zyprexa), quetiapine (Seroquel), dan risperidon (Risperdal).

Obat antipsikotik dapat diresepkan untuk orang yang hidup dengan kondisi, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi.

Penambahan berat badan adalah efek samping yang diketahui untuk banyak obat ini, karena pengaruhnya terhadap metabolisme tubuh.

Di antaranya, obat ini membuat Anda merasa lebih lapar, meningkatkan kolesterol, dan mencegah tubuh Anda memecah glukosa darah secara efisien.

  • Obat diabetes

Obat diabetes, meliputi glimepiride (Amaryl), glipizide (Glucotrol), glyburide (Diabeta, Micronase), insulin, nateglinide (Starlix), pioglitazone (Actos), dan repaglinide (Prandin).

Obat diabetes mengontrol kadar gula darah dengan berbagai cara.

Beberapa membuat Anda lebih sensitif terhadap insulin. Lainnya menyebabkan tubuh Anda melepaskan lebih banyak insulin sebelum atau sesudah makan.

Alhasil, efek samping obat ini umum menyebabkan berat badan Anda naik.

  • Kortikosteroid

Obat kortikosteroid, meliputi metilprednisolon (Medrol), prednisolon (Orapred, Pediapred, Prelon, dan lain-lain), serta prednisone (Deltason, Prednicot, Sterapred, dan lain-lain).

Obat ini biasa digunakan untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan.

Kortikosteroid memengaruhi metabolisme, sehingga mengkonsumsinya dalam jangka waktu lama dapat memberi Anda nafsu makan yang lebih besar dan menyebabkan tubuh Anda menahan lebih banyak lemak, terutama di sekitar perut.

Baca juga: 20 Makanan Tinggi Kalori yang Sehat untuk Naikkan Berat Badan

  • Obat sakit kepala dan kejang

Obat mencegah kejang meliputi, amitriptilin (Elavil), nortriptilin (Aventil, Pamelor), dan asam valproat (Depacon, Depakote, Stavzor).

Obat-obatan yang menghentikan sakit kepala migrain dan kejang memengaruhi hormon yang mengendalikan rasa lapar dan mempersulit tubuh Anda untuk merasakan saat sudah kenyang.

Obat-obatan in dapat meningkatkan nafsu makan, menurunkan metabolisme, dan menyebabkan tubuh Anda menahan cairan ekstra.

Dalam sebuah penelitian, orang yang mengkonsumsi obat asam valproat (Depakote) bisa memunculkan keinginan makan makanan cepat saji.

  • Obat jantung beta blocker

Contoh obat jantung beta blocker, termasuk acebutolol (sektral), atenolol (Tenormin), metoprolol (Lopressor, Toprol XL), dan propanolol (Inderal).

Beta blocker meredakan stres pada jantung Anda dengan memperlambat lajunya dan menurunkan tekanan darah.

Ini juga menurunkan respons untuk membakar kalori, sehingga seiring waktu obat ini dapat menjadi penyebab berat badan bertambah.

Baca juga: 6 Penyebab Sulit Menaikkan Berat Badan yang Perlu Diperhatikan

  • Obat alergi

Obat alergi, meliputi setirizin (Zyrtec), difenhidramin (Benadril), fexofenadine (Allegra), dan loratadin (Claritin).

Obat alergi yang dijual bebas memblokir aksi histamin, zat kimia yang dibuat tubuh Anda saat mengalami alergi.

Memblokir histamin dengan antihistamin seperti diphenhydramine dapat menyebabkan penambahan berat badan.

  • Obat suntikan KB

Banyak orang menganggap bahwa KB hormonal menyebabkan berat badan bertambah.

Sebagian besar penambahan berat badan akibat KB disebabkan oleh retensi air dan kembung yang terjadi saat Anda pertama kali menggunakannya.

Efek samping obat ini akan hilang saat Anda menyesuaikan diri. Namun, ada satu pengecualian, yaitu dengan suntik obat Depo provera.

Satu studi menemukan bahwa suntikan tersebut menyebabkan kenaikan berat badan rata-rata lebih dari 20 lbs (9 kg) setelah menggunakan suntikan selama 18 bulan.

Jika efek kenaikan berat badan membuat Anda merasa tidak sehat atau tidak nyaman, Anda perlu bertanya dengan dokter Anda tentang kemungkinan penurunan dosis obat atau menggunakan alternatif obat lain.

Baca juga: 5 Penyebab Berat Badan Naik Jelang Menstruasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau