Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Latihan Dilatasi untuk Mengatasi Vaginismus

Kompas.com - 23/06/2023, 21:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Vaginismus adalah mengencangnya otot-otot vagina secara tidak sadar. Kondisi ini kemudian menyebabkan rasa tidak nyaman ketika akan melakukan penetrasi.

Latihan dilatasi adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengendurkan otot-otot vagina sehingga penetrasi bisa dilakukan dengan mudah.

Latihan dilatasi melibatkan penggunaan dilator vagina yang terbuat dari plastik atau silikon dengan ukuran dan ketebalan yang berbeda.

Untuk lebih memahaminya, kenali apa itu latihan dilatasi untuk mengatasi vaginismus berikut ini.

Baca juga: 3 Cara Diagnosis Vaginismus dan Pengobatannya

Apa itu latihan dilatasi?

Dilansir dari Insider, latihan dilatasi adalah salah satu cara umum yang dilakukan untuk mengatasi vaginismus.

Dilator vagina akan digunakan ketika melakukan latihan dilatasi. Alat ini memiliki bentuk tabung yang terbuat dari plastik atau silikon dan berguna untuk meregangkan otot-otot di sekitar vagina.

Latihan dilatasi umumnya dilakukan dengan dokter atau terapis berpengalaman dan kemudian bisa dilakukan sendiri di rumah secara rutin.

Baca juga: Mengenal 5 Jenis Terapi Vaginismus untuk Mengontrol Otot Vagina

Cara melakukan latihan dilatasi

Dikutip dari Healthline, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai cara melakukan latihan dilatasi, yakni:

  1. Mencuci tangan hingga bersih sebelum menggunakan dilator vagina
  2. Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air pada bukaan vagina
  3. Memasukkan dilator vagina secara perlahan-lahan ke dalam vagina, seperti ketika memasukkan tampon, hingga otot mulai menegang dan berhenti untuk menghindari rasa sakit
  4. Lakukan senam kegel untuk mengendurkan otot-otot vagina sehingga dilator bisa dimasukkan lebih dalam
  5. Gerakkan dilator di dalam vagina selama 5-10 menit dengan gerakan keluar-masuk atau berputar
  6. Keluarkan dilator dan bersihkan sebelum menyimpannya

Latihan dilatasi umumnya perlu dilakukan setiap dua hingga tiga kali seminggu.

Penggunaan dilator vagina perlu dibatasi dan tidak digunakan secara berturut-turut karena bisa menyebabkan rasa sakit dan iritasi.

Dilator vagina memiliki beberapa ukuran dan ketebalan yang berbeda. Anda bisa menggunakan dilator dengan ukuran yang lebih besar ketika dilator yang digunakan sudah bisa masuk dengan nyaman ke dalam vagina.

Vagina yang mengeluarkan sedikit bercak darah di awal adalah kondisi yang normal.

Namun, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika terjadi pendarahan yang tidak kunjung membaik.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Vaginismus, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Manfaat latihan dilatasi

Latihan dilatasi bermanfaat untuk mengendurkan otot-otot di sekitar vagina sehingga penetrasi bisa dilakukan dengan nyaman dan tanpa rasa sakit.

Meskipun umumnya digunakan untuk mengatasi vaginismus, latihan dilatasi juga bisa digunakan untuk mengatasi kondisi medis yang lainnya.

Dilansir dari Healthline, ada beberapa kondisi medis yang bisa diatasi dengan latihan dilatasi, seperti:

  • Menopause yang menyebabkan penyempitan vagina
  • Dispareunia yang menyebabkan rasa nyeri pada vagina ketika melakukan hubungan seks
  • Vaginal septum yang merupakan kelainan vagina sehingga menyebabkan rasa sakit ketika berhubungan seks
  • Hymen imperforata yang membuat selaput dara menutupi lubang vagina sepenuhnya sehingga darah haid tidak keluar dan hubungan seksual tidak bisa dilakukan sama sekali
  • Mengalami gangguan vagina karena melakukan terapi kanker
  • Mengalami sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH) yang mengganggu perkembangan vagina dan uterus sehingga penetrasi terasa sakit atau mustahil dilakukan

Mengetahui apa itu latihan dilatasi sangatlah penting karena merupakan salah satu cara mengatasi vaginismus serta gangguan vagina yang lainnya.

Namun selain melakukan latihan dilatasi, Anda juga mungkin perlu melakukan pengobatan dan perawatan lainnya jika diperlukan, termasuk melakukan konseling dan operasi.

Untuk itu, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis ketika merasa sakit atau nyeri pada vagina ketika akan melakukan penetrasi agar bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga: 4 Penyebab Vaginismus dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Dari Hengki Kawilarang Meninggal dengan Komplikasi Diabetes, Kenali Ini Gejalanya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau