Patogen atau penyebab penyakit ini bisa dalam bentuk virus, bakteri, atau jamur.
Beberapa contoh penyakit yang menular lewat udara antara lain flu, tbc, demam, cacar, hingga campak.
Diketahui, AC dapat mengedarkan partikel berbahaya apabila filter udaranya jarang dibersihkan atau dirancang khusus untuk untuk menghilangkan virus, bakteri, atau polutan.
Partikel berbahaya itulah yang bisa memicu penyebaran penyakit airborne.
Sinusitis merupakan kondisi ketika rongga di sekitar hidung meradang.
Gejala sinusitis antara lain ialah hidung meler atau tersumbat nyeri wajah, hingga sakit kepala.
Seseorang yang menghabiskan waktu lebih dari 4 jam di ruangan ber-AC berisiko mengalami sinusitis.
Hal itu karena udara dingin dapat menyebabkan pengerasan lendir. Risiko sinusitis semakin besar jika AC jarang dibersihkan.
AC membuat kita merasa nyaman karena dapat mendinginkan ruangan dengan membuang panas dan menurunkan kelembapan.
Namun sayangnya, hal ini dapat memicu permasalahan pada kulit.
Sebagian besar orang yang menghabiskan waktunya di dalam ruangan ber-AC kerap mengeluhkan masalah kulit, seperti eksim atau dermatitis atopik, kulit kering, kasar hingga gatal.
Masalah kulit dapat semakin parah jika AC di ruangan Anda jarang dibersihkan.
Baca juga: Masalah Kesehatan Akibat Penggunaan AC, dari Pernapasan hingga Kulit
AC berperan penting dalam menjaga kesejukan ruangan dan sirkulasi udara.
Namun, penggunaan AC yang kotor bisa memicu masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan.
Untuk itu, kita perlu membersihkan alat pendingin ruangan tersebut secara rutin, mulai dari bagian depan, filter, hingga saluran AC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.