KOMPAS.com - Sakit kepala setelah makan daging bisa disebabkan oleh beberapa faktor, dari alergi hingga kelainan sendi.
Pusing setelah makan daging bisa membuat kepala seseorang terasa nyut-nyutan hingga mengakibatkan penglihatan kabur.
Baca juga: Daging Sapi atau Daging Kambing, Mana yang Lebih Sehat?
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab sakit kepala setelah makan daging.
Sering pusing bisa menjadi tanda bahwa Anda alergi terhadap daging.
Dikutip dari Healthline, daging sapi serta daging merah lainnya dapat meningkatkan produksi histamin di dalam tubuh.
Histamin adalah senyawa kimia yang berperan dalam mekanisme alergi dengan menyebabkan reaksi imun berlebihan, seperti pusing atau sakit kepala.
Selain sakit kepala, alergi daging juga bisa dibarengi dengan kondisi seperti gatal-gatal, mual, dan bersin.
Daging merupakan sumber zat besi yang berguna dalam pembentukan sel darah merah.
Namun, terlalu banyak makan daging juga berbahaya, karena bisa menyebabkan keracunan zat besi.
Gejala keracunan zat besi biasanya muncul dalam waktu 6 jam setelah seseorang mengonsumsi daging.
Berikut tanda-tanda keracunan zat besi yang perlu diwaspadai:
Keracunan zat besi juga dapat mempengaruhi saluran pernapasan, paru-paru, dan sistem saraf.
Dalam kasus yang serius, dapat menyebabkan napas cepat, jantung berdebar, pingsan, kejang, dan tekanan darah rendah.
Baca juga: 4 Dampak Negatif Konsumsi Daging Sapi Berlebihan
Daging yang terkontaminasi berbagai bakteri, seperti Salmonella, E. coli, atau Listeria, dapat menyebabkan seseorang mengalami keracunan.
Keracunan makanan dapat terjadi selang beberapa jam atau setelah beberapa hari usai makan daging.