KOMPAS.com- Sinar matahari pagi memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan manusia, mulai dari menjaga kesehatan tulang hingga menurunkan berat badan.
Tak heran, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setiap orang untuk berjemur saat pagi hari sekitar pukul 08.00-10.00.
Artikel ini akan membahas macam-macam manfaat yang bisa kita petik dari sinar mentari di pagi hari.
Baca juga: Cara Mengatasi Kulit Terbakar dan Mengelupas Akibat Sengatan Matahari
Kita sebaiknya rutin berjemur selama 5-15 menit pada pagi hari agar bisa mendapat manfaat maksimal dari sinar matahari berikut:
Sinar matahari penting untuk pembentukan dan pengaktifan vitamin D, yang diperlukan untuk pembentukan tulang.
Selain vitamin D, sinar mentari juga membantu tubuh dalam menyerap dan menggunakan mineral tertentu, seperti kalsium dan fosfor.
Kalsium berguna untuk memperkuat struktur tulang dan gigi pada masa pertumbuhan.
Untuk orang dewasa atau lansia, kalsium dapat mencegah osteoporosis atau pengeroposan tulang.
Mata membutuhkan cahaya untuk mengatur jam internal tubuh Anda.
Karena itu, paparan sinar matahari pagi dapat membantu seseorang lebih mudah terlelap di malam hari dan tidur nyenyak.
Baca juga: Pentingnya Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan Mental
Dikutip dari WebMD, orang yang terpapar sinar matahari pagi saat remaja hingga awal masa dewasa cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena masalah mata, terutama rabun jauh.
Namun, terlalu sering terpapar sinar matahari juga tidak baik untuk kesehatan mata.
Sinar matahari berlebihan bisa mengakibatkan penglihatan kabur dan meningkatkan risiko katarak.
Sinar matahari membantu meningkatkan zat kimia di otak Anda yang disebut serotonin.
Serotonin merupakan hormon yang berfungsi mengantar pesan antar sel di dalam otak, memperbaiki suasa hati, hingga menjaga mood.
Melihat fungsi serotonin yang dipaparkan di atas, kita perlu rajin berjemur pada pagi hari untuk menjaga kesehatan mental.
Dokter atau psikiater bahkan sering menyarankan orang dengan seasonal affective disorder (ASD) atau gangguan afektif musiman untuk berjemur di bawah sinar matahari.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Penuaan Dini akibat Paparan Sinar Matahari
Berjemur di bawah sinar matahari juga membuat tubuh mendapat asupan sinar ultraviolet (UV).
Sinar UV dalam kadar yang cukup dapat membantu meringankan gejala kondisi kulit tertentu seperti eksim, psoriasis, dan vitiligo.
Namun, Anda tidak dianjurkan terlalu lama berada di bawah sinar matahari tanpa menggunakan sunscreen atau tabir surya.
Pasalnya, sinar matahari bisa menyebabkan 3 jenis kanker kulit, yaitu melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.
Selain beberapa masalah kulit, sinar matahari juga digunakan untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi baru lahir.
Namun, bila kulit bayi tak kunjung menunjukkan perubahan warna setelah berjemur, orangtua sebaiknya membawa si kecil ke dokter.
Berdasarkan beberapa penelitian, sinar matahari bisa membuat sel-sel lemak di bawah permukaan kulit menyusut.
Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda perlu berjemur selama 20-30 menit sekitar pukul 08:00 hingga tengah hari. Jangan lupa gunakan tabir surya sebelum berjemur.
Namun, berjemur saja tentu tidak bisa membuat berat badan Anda berkurang.
Anda sebaiknya berolahraga sambil berjemur di bawah sinar matahari pagi dan melakukan perubahan pola makan.
Baca juga: Bahaya Mematikan Sinar Matahari bagi Kulit
Sinar matahari memiliki beragam manfaat untuk kesehatan manusia.
Namun, terlalu sering berjemur juga bisa menyebabkan masalah kulit, seperti keriput, bintik hitam, hingga kanker.
Karena itu, Anda cukup meluangkan waktu selama maksimal 15 menit untuk berjemur.
Jangan lupa untuk mengoleskan sunscreen ke seluruh bagian tubuh yang terpapar sinar matahari. Anda juga bisa menggunakan topi dan kacamata saat berada di luar rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.