KOMPAS.com - Ada beberapa penyebab rambut kemaluan gatal, bisa karena iritasi akibat pemakaian pisau cukur hingga kudis.
Gatal di area bulu kemaluan membuat kita merasa tak nyaman bahkan sampai mengganggu aktivitas.
Baca juga: Manfaat Rambut Kemaluan pada Organ Intim
Kita pun merasa ingin menggaruk area yang gatal hingga menyebabkan ruam kemerahan hingga lecet.
Disarikan dari Verywell Health dan Healthline, berikut beberapa pemicu rambut kemaluan gatal yang mungkin perlu Anda ketahui.
Penyebab umum gatal di area bulu kemaluan yaitu iritasi akibat penggunaan pisau cukur atau disebut dengan razor burn.
Mencukur rambut kemaluan dengan pisau cukur dapat menimbulkan robekan kecil pada kulit yang memicu peradangan pada folikel rambut.
Selain gatal-gatal, iritasi akibat pisau cukur juga ditandai dengan gejala berikut:
Dermatitis kontak adalah ruam kulit yang bisa disertai rasa gatal akibat kontak dengan pemicu alergi atau alergen.
Contoh pemicu alergi di area kemaluan yaitu sabun mandi, deterjen untuk mencuci pakaian dalam, hingga bahan pembalut tertentu.
Anda dapat membedakan dermatitis kontak dari kondisi kulit lainnya dengan tanda dan gejala berikut:
Gatal-gatal di area kemaluan dan bulu alat kelamin bisa menjadi gejala infeksi jamur pada area selangkangan dan bokong.
Infeksi jamur di selangkangan disebut juga dengan penyakit jock itch atau tinea crusis.
Kondisi ini umum terjadi pada seseorang yang mengeluarkan banyak keringat, sehingga area selangkangannya sering basah dan lembap.
Infeksi jamur dapat menyebar atau ditularkan melalui kontak dari kulit ke kulit, penggunaan handuk atau pakaian yang mengandung spora jamur di dalanya.
Selain rasa gatal yang intens pada bulu kemaluan, infeksi jamur juga mengakibatkan kondisi seperti:
Baca juga: 5 Risiko dari Mencukur Rambut Kemaluan
Kutu kemaluan atau Pthirus pubis adalah serangga kecil yang dapat ditemukan di area berambut, terutama bulu kemaluan.
Kutu kemaluan biasanya menyebar melalui kontak seksual, berbagi handuk, pakaian, atau tempat tidur dengan seseorang yang memiliki kutu.
Berikut tanda-tanda kutu kemaluan yang bisa Anda kenali:
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan bercak merah bersisik atau plak pada kulit.
Hal itu dapat terjadi di area tubuh mana pun, dari kulit kepala, kelamin, area bulu kemaluan, hingga selangkangan.
Psoriasis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel kulit normal dengan peradangan.
Ketika ini terjadi, sel-sel kulit akan mulai tumbuh dengan cepat, membentuk plak dan lesi yang gatal.
Psoriasis dapat dibedakan dari kondisi kulit lainnya dengan gejala berikut:
Eksim atau dikenal pula dengan dermatitis atopik adalah kondisi peradangan kulit kronis yang menyebabkan ruam bersisik, merah, dan gatal.
Eksim dapat menyerang bagian tubuh mana pun, termasuk penis, skrotum, vulva, dan anus.
Sulit untuk membedakan antara eksim dan kondisi seperti psoriasis dan dermatitis kontak tanpa pemeriksaan medis.
Baca juga: 8 Cara Aman Potong Rambut Kemaluan Pria untuk Hindari Ruam
Kudis menyebabkan kita mengeluhkan gatal-gatal akibat adanya tungau kecil yang disebut Sarcoptes scabiei.
Kudis dapat ditularkan melalui kontak kulit ke kulit. Kudis di area kelamin yang mengakibatkan bulu kemaluan gatal bisa terjadi akibat berhubungan seks dengan orang yang mungkin menderita penyakit ini.
Meski sering disalahartikan sebagai kondisi kulit lainnya, kudis memiliki gejala lain yang bisa diketahui, meliputi:
Menghilangkan gatal di bulu kemaluan dapat dilakukan setelah kita menemukan penyebab pasti dari ketidaknyamanan tersebut.
Dokter atau ahli kesehatan mungkin merekomendasikan beberapa cara untuk mengobati gatal di bulu kemaluan, antara lain:
Rambut kemaluan gatal merupakan kondisi yang jamak terjadi, baik pada pria maupun wanita.
Umumnya, gatal-gatal di bulu kemaluan dapat diobati dengan krim topikal, lotion, hingga sabun anti-bakteri.
Temui dokter spesialis kulit apabila rasa gatal tak kunjung hilang atau justru memburuk.
Baca juga: Amankah Mencukur Bulu Kemaluan dari Segi Kesehatan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.