KOMPAS.com - Hepatitis B dan C adalah infeksi virus yang menyerang lever atau organ hati, serta memiliki gejala yang sama. Namun, keduanya berbeda.
Hepatitis B ditularkan melalui cairan tubuh penderita, dan hepatitis C ditularkan melalui darah penderita.
Selain itu, pengobatan untuk keduanya juga akan berbeda. Untuk lebih memahaminya, ketahui beda hepatitis B dan C berikut ini.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Hepatitis C, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Meskipun memiliki gejala yang sama, hepatitis B dan C memiliki beberapa perbedaan.
Disarikan dari Verywell Health dan Healthline, berikut adalah beda hepatitis B dan C yang perlu diketahui.
Hepatitis B adalah infeksi lever atau organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).
Virus hepatitis B umumnya akan ditularkan oleh penderita melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, dan cairan vagina.
Penularan hepatitis B yang umum ditemui, yakni:
Sedangkan hepatitis C adalah infeksi lever atau hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV).
Berbeda dengan hepatitis B, hepatitis C umumnya ditularkan melalui darah penderita.
Penularan hepatitis C yang umum terjadi adalah melalui:
Meskipun begitu, hepatitis B dan C tidak dapat ditularkan melalui kontak fisik, seperti berjabat tangan dan berciuman, serta melalui cairan yang keluar ketika batuk atau bersin.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Hepatitis B, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Virus hepatitis B dan C memiliki masa inkubasi yang berbeda.
Masa inkubasi hepatitis B umumnya dari 60 hingga 150 hari. Namun, tidak semua penderita hepatitis B akan menunjukkan gejala tertentu.
Penderita hepatitis B yang masih anak-anak memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami hepatitis kronis yang umumnya tidak bergejala hingga kerusakan lever sudah parah.
Sedangkan untuk hepatitis C, masa inkubasi adalah sekitar 14 hingga 84 hari, namun masa inkubasi pada beberapa penderita juga akan berlangsung hingga 182 hari.
Kebanyakan penderita hepatitis C mengalami kondisi yang kronis di mana tidak muncul gejala apapun, namun dapat menyebabkan sirosis hati atau kanker hati.
Baca juga: 8 Cara Mencegah Hepatitis B, Tak Hanya Vaksin
Hepatitis B umumnya dapat diatasi dengan mengonsumsi obat, seperti entecavir dan tenofovir.
Penderita hepatitis B kronis umumnya perlu melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mendeteksi gejala kerusakan atau kanker hati.
Penderita hepatitis B juga akan mendapatkan obat suntik dalam waktu 24 jam setelah terpapar dengan virus hepatitis B.
Namun, efek dari obat yang disuntikkan tersebut hanya sementara sehingga perlu mendapatkan vaksin hepatitis B secara bersamaan.
Sebaliknya, hepatitis C tidak memiliki vaksin khusus. Namun, penyakit ini dapat diatasi dengan konsumsi obat oral selama kurang lebih 8-12 minggu.
Konsumsi obat tersebut umumnya dapat menyembuhkan hepatitis C meskipun penderita dapat mengalami penyakit ini lagi setelah selesai menjalani pengobatan secara medis.
Hepatitis B dan C sama-sama akan menyebabkan inflamasi pada lever atau organ hati. Namun, keduanya memiliki beberapa perbedaan.
Mengetahui beda hepatitis B dan C sangat penting agar Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang sesuai.
Baca juga: Apa Penyebab Hepatitis B Melonjak? Ini Kata Ahli…
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.