Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Bentuk-bentuk Perundungan Dunia Maya dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 09/08/2023, 09:01 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Cyberbullying atau perundungan dunia maya adalah tindakan yang dilakukan untuk menyakiti seseorang lewat perangkat elektronik, aplikasi permainan tertentu, dan media sosial.

Perundungan dunia maya umumnya menyerang anak-anak dan remaja, namun orang dewasa juga dapat menjadi korban perundungan.

Beberapa jenis perundungan yang dilakukan, seperti pelecehan, peniruan, penyebaran foto yang tidak pantas, mempermalukan melalui video, hingga pembuatan situs web tertentu.

Perundungan dunia maya dapat dicegah dengan melindungi akun media sosial dan tidak menyebarkan data pribadi.

Untuk lebih jelasnya, ketahui bentuk-bentuk perundungan dunia maya dan cara mencegahnya berikut ini.

Baca juga: 11 Penyebab Perundungan dan Cara Mencegahnya

Bentuk-bentuk perundungan dunia maya

Disarikan dari Verywell Mind dan Verywell Family, berikut adalah bentuk-bentuk perundungan dunia maya yang perlu diketahui.

  • Pelecehan

Melakukan pelecehan adalah salah satu tindakan perundungan dunia maya yang kerap terjadi.

Perundung umumnya akan mengirimkan pesan atau komentar yang tidak pantas kepada korban sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman hingga memicu stres.

Tindakan pelecehan yang dilakukan juga melibatkan kata-kata yang tidak pantas tanpa menyebutkan nama korban.

Baca juga: 5 Akibat Perundungan dan Cara Mencegahnya

  • Peniruan dan pencurian identitas

Peniruan dan pencurian identitas umumnya dilakukan dengan mencuri akun media sosial lewat peretasan atau hacking.

Ketika akun tersebut sudah didapatkan, perundung akan mendapatkan akses untuk mengunggah foto atau menuliskan komentar yang tidak pantas dengan menggunakan akun yang dicuri tersebut.

Jika akun korban tidak dapat diretas, perundung akan membuat akun baru dan meniru akun korban.

  • Penyebaran foto yang tidak pantas

Perundungan dunia maya kerap menggunakan foto untuk mempermalukan korbannya.

Selain mengubah foto korban, beberapa foto yang dibagikan secara pribadi juga bisa digunakan untuk mempermalukan korban.

Tindakan ini umumnya menimpa korban wanita untuk mempermalukan gaya berpakaian, tindakan, atau berapa banyak pasangan yang dimiliki, atau disebut dengan slut shaming.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau