Perundung kerap membuat situs web yang dibuat khusus untuk melecehkan korbannya.
Unggahan di dalam situs web tersebut akan secara khusus mempermalukan dan melecehkan korban, baik melalui kata-kata, foto, hingga menyebarkan data pribadi yang dapat berbahaya untuk korban.
Baca juga: 5 Manfaat Membatasi Penggunaan Media Sosial untuk Kesehatan Mental
Mempermalukan lewat video atau video shaming kerap dibagikan melalui aplikasi berbagi video atau media sosial, namun juga bisa disebarkan melalui fitur chat pribadi.
Beberapa perundung terkadang menciptakan situasi tertentu untuk memancing respon dari korban dan merekamnya untuk kemudian dibagikan di media sosial.
Pengasingan sosial adalah salah satu bentuk perundungan dunia maya yang paling ringan, namun dapat memicu rasa stres pada korban.
Perundung umumnya akan membuat kelompok khusus di dunia maya dan tidak melibatkan korban.
Menandai atau tagging adalah suatu tindakan untuk mencantumkan nama seseorang pada gambar tertentu.
Perundung umumnya akan menandai korban pada foto-foto yang tidak pantas sehingga orang lain dapat melihat nama yang dicantumkan tersebut untuk kemudian melecehkan atau mempermalukan korban.
Perundungan di dunia maya juga akan memberikan dampak negatif pada korban, baik secara fisik dan mental.
Pasalnya, korban dapat merasa stres dan mengalami gangguan kesehatan mental tertentu sehingga berdampak pada kesehatan fisik.
Baca juga: 10 Ciri-ciri dan Cara Mengatasi Stres pada Remaja
Mengingat efek yang ditimbulkan, perundungan dunia maya perlu dicegah agar tidak memakan korban.
Melansir Patient Info, ada beberapa cara mencegah perundungan dunia maya yang dapat dilakukan, seperti:
Bentuk-bentuk perundungan dunia maya tersebut dapat dilakukan untuk melecehkan dan mempermalukan korban.
Perundungan dunia maya juga akan memberikan dampak negatif sehingga melakukan tindakan pencegahan sangat diperlukan.
Orang tua juga perlu memantau penggunaan media sosial dan internet pada anak untuk melindungi dari perundungan.
Baca juga: 2 Perbedaan antara Depresi dan Stres yang Perlu Diketahui
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.