KOMPAS.com - Orang yang selamat dari serangan jantung akan terus mengalami rasa nyeri sedang hingga berat yang meningkatkan risiko kematian.
Mengutip Medical News Today pada Kamis (17/8/2023), rasa nyeri yang muncul pasca serangan jantung tidak hanya akan berasal dari jantung.
Sebuah studi dari para peneliti Swedia melaporkan bahwa rasa sakit yang terus-menerus muncul itu lebih mungkin berasal dari masalah kesehatan lainnya.
Baca juga: Kenali Gejala Serangan Jantung Mendadak
Studi tersebut mengamati 18.300 lebih pasien serangan jantung dan hasilnya diterbitkan dalam Journal of American Heart Association.
Para peneliti menemukan, pasien yang mengeluhkan rasa nyeri sedang selama 1 tahun setelah serangan jantung, 35 persen lebih mungkin meninggal karena sebab apa pun dalam waktu sekitar 8 tahun ke depan.
Kemudian, pasien yang melaporkan menderita rasa nyeri hebat pasca-serangan jantung, memiliki risiko kematian 2 kali lipat lebih tinggi, menurut para peneliti dipimpin oleh Linda Vixner, profesor ilmu kedokteran di School of Health and Welfare Dalarna University di Falun, Swedia.
Baca juga: Tanda-tanda Serangan Jantung pada Anak yang Harus Diwaspadai
Nyeri menjadi faktor risiko yang diketahui terkait penyakit kardiovaskular dan kematian secara keseluruhan.
Namun, hubungan antara rasa nyeri terus-menerus setelah serangan jantung dan kemtian belum pernah menjadi subjek studi skala besar, kata para peeliti.
Rasa nyeri yang terus-menerus setelah serangan jantung tidak jarang terjadi.
Para peneliti mengatakan bahwa hampir 45 persen peserta studi melaporkn nyeri sedang hingga berat 1 tahun setelah serangan jantung mereka.
Sementara, 65 persen peserta penelitian mengalami nyeri 2 bulan setelah 12 bulan nyeri awal pasca serangan jantung.
"Setelah serangan jantung, penting untuk menilai dan mengenali rasa nyeri sebagai faktor risiko kematian yang penting di masa depan," kata Vixner.
"Rasa nyeri yang parah dapat menjadi hambatan potensial untuk rehabilitasi dan partisipasi dalam aktivitas pelindung jantung yang penting, seperti olahraga teratur. Kurang aktivitas fisik pada gilirannya meningkatkan risiko (kematian)," imbuhnya.
Baca juga: 7 Penyebab Serangan Jantung Mendadak dan Cara Mencegahnya
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), serangan jantung dapat merusak jantung Anda.
Ini dapat memengaruhi ritme jantung Anda dan kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Anda juga mungkin berisiko terkena kondisi lain, seperti stroke, gangguan ginjal, dan penyakit arteri perifer (PAD).
Anda dapat menurunkan kemungkinan mengalami masalah kesehatan di masa depan setelah serangan jantung dengan langkah-langkah berikut:
Makan makanan yang lebih sehat, meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok, dan mengelola stres, selain mengkonsumsi obat yang diresepkan.
Ini dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan kualitas hidup Anda.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Serangan Jantung yang Perlu Diketahui
Rehabilitasi jantung adalah program penting bagi siapa saja yang pulih dari serangan jantung, gagal jantung, atau masalah jantung lainnya, yang memerlukan pembedahan atau perawatan medis.
Rehabilitasi jantung meliputi program yang diawasi, seperti:
Rehabilitasi jantung bisa terdiri dari beberapa tim yang mendampingi Anda, termasuk tim perawatan kesehatan, spesialis olahraga dan nutrisi, terapis fisik, dan konselor atau profesional kesehatan mental.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.