KOMPAS.com - Serangan jantung mendadak adalah gangguan jantung yang membuat organ vital ini berhenti berfungsi secara tiba-tiba.
Kondisi ini ditandai dengan gejala pingsan secara tiba-tiba, denyut nadi tidak teraba, dan penderita mendadak tidak bernapas.
Penyebab serangan jantung mendadak tidak sama dengan serangan jantung biasa yang jamak dipicu gaya hidup tidak sehat.
Baca juga: 4 Gejala Serangan Jantung Mendadak, Beda dari Serangan Jantung Biasa
Perlu diketahui, masalah kesehatan ini bisa menyebabkan kematian apabila penderita tidak segera diberikan pertolongan medis yang tepat dan cepat.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada gangguan kesehatan ini, kenali penyebab serangan jantung mendadak, faktor risiko, sampai cara mencegahnya.
Dilansir dari American Heart Association, penyebab serangan jantung mendadak biasanya berasal dari gangguan jantung, seperti:
Sebagian besar serangan jantung mendadak disebabkan gangguan kelistrikan jantung. Kondisi ini menyebabkan gangguan irama jantung atau aritmia, seperti takikardia ventrikel, fibrilasi ventrikel, atau bradikardia.
Jaringan parut bisa terbentuk di jantung karena cedera pada organ vital ini, seperti serangan jantung, jantung bengkak, atau aritmia.
Waspada, enam bulan pertama setelah serangan jantung adalah periode paling berisiko bagi penderita untuk mengalami serangan jantung mendadak.
Otot jantung dapat menebal karena kerusakan pada otot jantung akibat tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, gagal jantung, atau gangguan pada jantung lainnya.
Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya
Di beberapa kasus, efek samping obat penyakit jantung bisa menyebabkan serangan jantung mendadak. Kondisi ini disebabkan perubahan drastis kadar kalium dan magnesium dalam darah.
Beberapa penyakit bawaan seperti sindrom Wolff-Parkinson-White dan sindrom Long QT bisa menyebabkan gangguan kelistrikan pada jantung dan memicu serangan jantung mendadak pada anak dan remaja.
Di beberapa kasus, serangan jantung mendadak bisa disebabkan masalah pada pembuluh darah arteri koroner dan aorta. Kelainan ini menyebabkan pelepasan hormon adrenalin yang berlebihan ketika penderita beraktivitas.
Penggunaan narkoba juga bisa menyebabkan serangan jantung mendadak, termasuk pada orang sehat tanpa penyakit jantung.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Serangan Jantung, Tak Hanya Nyeri Dada
Di luar penyebab serangan jantung mendadak di atas, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena masalah kesehatan riskan fatal ini. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:
Anda perlu ekstra berhati-hati apabila termasuk kelompok berisiko terkena serangan jantung mendadak.
Baca juga: Serangan Jantung Berulang Rawan Fatal, Kenali Penyebabnya
Beberapa penyebab serangan jantung mendadak dan faktor risikonya di atas ada yang bisa dikendalikan dan tidak dapat dikontrol.
Namun, Anda tetap bisa mengurangi risiko atau mencegah serangan jantung mendadak dengan rutin melakukan pemeriksaan jantung dan menjalani gaya hidup sehat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.