Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Batuk Terus-menerus? Kenali 8 Penyebabnya

Kompas.com - 22/08/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Anda yang merasakan batuk tak kunjung sembuh barangkali sempat penasaran, mengapa batuk terus-menerus

Perlu diketahui, seseorang dapat menderita batuk terus-menerus selama 8 minggu atau lebih.

Dilansir dari Healthline, batuk terus-menerus memang tidak biasa. Batuk umumnya berlangsung dalam hitungan hari atau mingguk.

Baca juga: Asal-usul Dahak yang Dikeluarkan Saat Batuk

Jarang, batuk bertahan lama selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan tahunan. Kondisi batuk jangka panjang ini disebut sebagai batuk kronis.

Gejala batuk kronis ini biasanya, termasuk heartburn, suara serak, pilek, bisa juga mengi, dan sesak napas.

Batuk kronis dapat berkembang bersamaan dengan sejumlah kondisi kesehatan lainnya.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang apa saja yang mungkin menjadi penyebab batuk kronis Anda.

Baca juga: Obat Batuk Anak dan Efek Sampingnya yang Harus Diwaspadai Orangtua

Mengapa batuk terus-menerus?

Disarikan dari Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, berikut macam kemungkinan penyebab batuk terus-menerus atau batuk kronis:

  • Postnasal drip

Ketika hidung atau sinus Anda menghasilkan lendir berlebih, lendir tersebut dapat menetes ke bagian belakang tenggorokan dan memicu refleks batuk.

Kondisi ini disebut juga sindrom batuk saluran napas atas (UACS).

  • Asma

Batuk yang berhubungan dengan asma bisa datang dan pergi seiring musim, muncul setelah infeksi saluran pernapasan atas, atau menjadi lebih buruk saat Anda terpapar udara dingin, bahan kimia, atau wewangian tertentu.

Baca juga: 7 Obat Alami untuk Batuk Anak Balita Sebelum Bertambah Parah

  • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD)

GERD dapat mengiritasi tenggorokan yang semakin lamam bisa menyebabkan batuk kronis. Pada gilirannya, batuk juga memperburuk GERD.

  • Infeksi

Infeksi tertentu dapat menyebabkan batuk kronis, seperti batuk rejan yang umum menyerang orang dewasa, tetapi jarang dikenali.

Batuk kronis juga dapat terjadi karena infeksi jamur pada paru-paru, infeksi tuberkulosis (TB), atau infeksi paru-paru akibat organisme mikobakteri nontuberkulosis.

Baca juga: 3 Jenis Obat Batuk untuk Orang Dewasa dan Efek Sampingnya

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

PPOK menyebabkan terhambatnya aliran udara dari paru-paru. Jenisnya beragam, termasuk bronkitis kronis dan emfisema.

Kebanyakan orang dengan PPOK adalah perokok atau mantan perokok.

  • Alergi

Alergi musiman seperti demam dapat menyebabkan batuk kering dan kronis.

Anda lebih mungkin mengalami batuk kronis, jika Anda alergi terhadap debu, jamur, serbuk sari, bulu hewan peliharaan, atau alergen umum lainnya.

Baca juga: 8 Obat Alami untuk Batuk Saat Hamil, Air Garam hingga Sup Ayam

  • Efek obat tekanan darah

Obat-obatan penghambat ACE (ACE inhibitor) biasanya diresepkan untuk tekanan darah tinggi dan gagal jantung.

Namun, obat ini memiliki efek samping menyebabkan batuk kronis pada beberapa orang.

  • Kanker

Batuk kronis terkadang bisa disebabkan oleh kanker paru-paru atau saluran napas bagian atas. Namun, kebanyakan kasus batuk kronis tidak disebabkan oleh kanker.

Mengutip Cleveland Clinic, penyebab batuk kronis yang paling umum adalah asma, postnasal drop, dan GERD. Penyebab tersebut mencakup hingga 90 persen dari seluruh kasus batuk kronis.

Mengingat ada banyak kemungikinan alasan mengapa batuk terus-menerus, Anda yang mengalami kondisi ini perlu periksa ke dokter. Dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan gejala penyakit, dan merekomendasikan beberapa tes untuk mendiagnosis masalah kesehatan ini.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Batuk yang Perlu Diketahui Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau