KOMPAS.com - Resistensi insulin adalah kondisi di mana sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin, atau hormon yang mengatur kadar gula darah, secara efektif.
Kondisi ini kemudian menyebabkan penumpukan gula kadar gula darah di dalam tubuh sehingga memicu terjadinya prediabetes dan diabetes.
Penyebab resistensi insulin tidak diketahui secara pasti dan penderita umumnya tidak memiliki gejala tertentu.
Untuk lebih jelasnya, ketahui apa itu resistensi insulin, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: 6 Penyebab Sugar Craving, Keinginan untuk Makan yang Manis-manis
Dilansir dari WebMD, resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel tubuh tidak mampu lagi merespons insulin dengan baik. Kondisi ini membuat tubuh tidak dapat menggunakan glukosa di dalam darah untuk diubah menjadi energi.
Insulin sendiri merupakan hormon yang dibuat oleh pankeras yang bekerja untuk membantu glukosa di dalam darah diserap oleh sel-sel di dalam tubuh untuk dijadikan energi.
Ketika sel-sel tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, pankreas memproduksi lebih banyak insulin untuk membantu penyerapan glukosa.
Kadar gula darah akan tetap stabil ketika pankreas dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.
Namun, sel-sel tubuh yang menjadi resisten terhadap insulin akan memicu peningkatan kadar gula darah sehingga meningkatkan risiko prediabetes dan diabetes tipe 2.
Baca juga: Efek Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) untuk Kesehatan
Penyebab resistensi insulin tidak diketahui secara pasti.
Melansir Cleveland Clinic, beberapa ahli meyakini bahwa terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, seperti:
Meskipun begitu, seseorang yang memiliki salah satu atau beberapa kondisi di atas dapat dinyatakan mengidap resistensi insulin.
Baca juga: Cara Menghitung Berat Badan Ideal untuk Anak-anak dan Dewasa
Pankreas yang dapat memproduksi hormon insulin yang cukup untuk menyeimbangkan kadar gula darah di dalam tubuh karena resistensi insulin umumnya tidak akan menimbulkan gejala tertentu.
Namun, pankreas yang tidak dapat memproduksi cukup insulin dapat membuat kadar gula darah di dalam tubuh meningkat.
Beberapa gejala resistensi insulin yang dapat dialami karena kadar gula darah yang tinggi, seperti:
Meskipun begitu, banyak penderita prediabetes yang tidak memiliki gejala apapun hingga bertahun-tahun dan gejala hanya akan muncul ketika kondisi yang dialami berubah menjadi diabetes tipe 2.
Baca juga: 4 Cara Menghitung Berat Badan ideal
Resistensi insulin umumnya dapat diatasi dengan melakukan perubahan kebiasaan sehingga bisa mencegah terjadinya diabetes tipe 2.
Beberapa perubahan kebiasaan yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi resistensi insulin, yakni:
Selain mengubah kebiasaan, Anda juga perlu mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk membantu agar kadar gula darah tetap stabil.
Memahami apa itu resistensi insulin sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Meskipun kondisi ini umumnya tidak bergejala, Anda bisa melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur sehingga dapat mencegah terjadinya resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Baca juga: 3 Jenis Olahraga Ringan di Pagi Hari untuk Menurunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.