Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2023, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Skoliosis parah

Mengutip Scoliosis 3DC, pengertian skoliosis parah adalah tulang belakang yang memiliki kelengkungan sudut Cobb 45 derajat ke atas.

Menurut Jason E Lowenstein, MD dalam portalnya, skoliosis pada spektrum ini memiliki 90 persen kemungkinan untuk berkembang lebih buruk memengaruhi kesehatan keseluruh tubuh pasien.

Gejala skoliosis parah dapat meliputi berikut:

  • Bahu atau pinggul yang tidak rata
  • Kepala miring, tidak tegak lurus sebagaimana mestinya
  • Tulang belakang tampak menonjol membentuk “S” atau “C” di bawah kulit
  • Pusar pasien mungkin tampak tidak berada di tengah
  • Pakaian pasien mungkin tampak menggantung tidak rata saat dipakai
  • Pasien memiliki punuk tulang rusuk yang menonjol
  • Mudah lelah karena aktivitas fisik, serta berdiri atau duduk dalam waktu lama
  • Pasien memiliki gerakan tubuh yang tampak kaku dan rawan mengalami kecelakaan
  • Mengalami nyeri di dasar tulang rusuk dan di antara tulang belikat
  • Sering sakit kepala

Pada spektrum ini, penderita skoliosis membutuhkan tindakan medis segera untuk mengurangi derajat kelengkungan dan rasa sakit, serta meningkatkan kapasitas vital.

Baca juga: 4 Olahraga untuk Penderita Skoliosis agar Tidak Sakit Punggung

Operasi tulang belakang sering disarankan dokter, tetapi tindakan medis tersebut juga memiliki risiko.

Penting untuk mengetahui bahwa banyak risiko dan ketidakpastian terkait pembedahan tulang belakang, baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang, seperti yang dikutip dari Scoliosis 3DC.

Hal itu perlu diskusi mendalam antara pihak pasien dengan dokter ahli yang menanganinya.

Untuk diketahui bahwa skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang tidak dapat disembuhkan, pengobatan hanya untuk mengelola agar gejalanya tidak semakin buruk dan muncul komplikasi.

Baca juga: Posisi Tidur untuk Penderita Skoliosis yang Perlu Diperhatikan

Terlepas dari tingkat keparahannya, dikutip dari Medical News Today, skoliosis bisa muncul pada usia berapa pun.

Namun, paling sering terjadi pada akhir masa kanak-kanak atau awal masa remaja, ketika seseorang masih mengalami pertumbuhan yang cepat.

Bayi berusia kurang dari 3 tahun pun bisa menderita skoliosis.

Sementara itu, skoliosis lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria, tanpa diketahui sebabnya.

Baca juga: 11 Jenis Skoliosis yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau