Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2023, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Sirosis adalah salah stau penyakit hati yang berdampak fatal. Penyakit ini bisa menyebabkan munculnya jaringan parut pada hati.

Akibatnya, fungsi hati menjadi tidak efektif lagi. Padahal, hati adalah organ tubuh yang memainkan peranan penting, seperti membuang racun, memproduksi protein dan faktor imun dalam aliran darah.

Sirosis hati termasuk dalam tahap akhir dari penyakit hati berlemak. Meski demikian, orang yang tidak mengonsumsi alkohol juga bisa mengalami penyakit ini.

Orang yang mengalami sirosis bisa saja tidak menunjukan gejala apapun. Namun, ada juga yang mengalami gejala, seperti:

  • Kelelahan
  • Sakit perut
  • Penurunan berat badan
  • Gatal
  • Pendarahan dan memar
  • Pembengkakan pada kaki
  • Pembengkakan perut
  • Penyakit kuning, perubahan warna kuning pada kulit dan mata
  • Masalah otak dan sistem saraf seperti gangguan ingatan, mati rasa pada ekstremitas, dan pingsan.

Beberapa pasien sirosis juga bisa merasakan sakit yang semakin bertambah seiring dengan berkembangnya penyakit yang mereka alami.

Bahkan, rasa sakit yang mereka rasakan bisa berada di luar perut karena sirosis menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.

Baca juga: Angka Kematian Tinggi, Berapa Lama Harapan Hidup Pasien Sirosis?

Komplikasi sirosis

Jika tidak segera ditangani, sirosis bisa menyebabkan beberapa penyakit seperti berikut:

1. Varises Esofagus

Varises Esofagus adalah pelebaran vena submukosa di esofagus bagian bawah.

Kondisi ini merupakan akibat dari hipertensi portal, yang umumnya disebabkan oleh sirosis.

Penderita varises esofagus mempunyai kecenderungan mengalami pendarahan karena pecah yang menyebabkan pasien muntah darah.

2. Asites

Asites adalah penumpukan cairan berlebih di perut. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah pada pembuluh darah vena di hati yang menyebabkan bocornya cairan dari hati.

Selain itu, pasien sirosis cenderung memiliki kadar albumin yang rendah, sejenis protein yang membantu membawa cairan dalam pembuluh darah.

Oleh karena itu, pasien akan menderita pembengkakan pada perut dan kaki serta pusar yang menonjol. Hal ini dapat diatasi dengan konsumsi diuretik.

3. Ensefalopati Hepatik

Ensefalopati Hepatik adalah terjadinya kebingungan, perubahan tingkat kesadaran akibat gagal hati.

Hal ini disebabkan oleh akumulasi zat beracun yang biasanya dikeluarkan oleh hati.

Akibatnya, zat beracun tersebut mencemari sirkulasi darah sehingga mempengaruhi fungsi otak.

Penderita akan mengalami rasa kantuk di siang hari, tangan gemetar, bicara bingung atau bahkan tidak sadarkan diri.

Kondisi tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi atau konstipasi pada pasien sirosis.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Kita Mengalami Sirosis

4. Ensefalopati Hepatik

Ensefalopati Hepatik adalah terjadinya kebingungan, perubahan tingkat kesadaran akibat gagal hati.

Hal ini disebabkan oleh akumulasi zat beracun yang biasanya dikeluarkan oleh hati.

Akibatnya, zat beracun tersebut mencemari sirkulasi darah sehingga mempengaruhi fungsi otak.

Penderita akan mengalami rasa kantuk di siang hari, tangan gemetar, bicara bingung atau bahkan tidak sadarkan diri.

Kondisi tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi atau konstipasi pada pasien sirosis.

5. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon pasien sirosis menderita melemahnya kemampuan mengeluarkan beberapa hormon, menyebabkan peningkatan estradiol (hormon seks wanita).

Hal ini menyebabkan payudara lebih besar, impotensi seksual dan infertilitas.

Baca juga: Apakah Sirosis Hati Menular? Simak Penjelasan Berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com