KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi bahwa merokok memiliki bahaya yang sangat besar untuk kesehatan. Bahaya tersebut akan semakin bertambah, jika Anda merokok saat hamil.
Melansir Cleveland Clinic, ibu yang merokok saat masa kehamilan, meski hanya satu batang per hari, bisa meningkatkan risiko keguguran, bayi lahir mati, atau kematian bayi mendadak.
Baca juga: Waspadai, Ini Bahaya Merokok untuk Kebugaran Tubuh
Menurut dokter ahli kebidanan dan ginekologi Rebecca Starck, menyalakan rokok akan melepaskan lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk beberapa yang beracun.
Bahan kimia yang dilepaskan dari pembakaran rokok bisa ditemukan dalam penghapus cat kuku, cairan pembalseman, dan insektisida.
"Racun yang Anda hirup dari rokok akan masuk ke aliran darah dan mengenai janin Anda yang sedang tumbuh," ucap Starck.
Tak hanya menyebabkan peningkatan risiko keguguran, bayi lahir mati, dan kematian mendadak, dampak merokok saat hamil juga dapat menurunkan jumlah oksigen dan nutrisi yang mencapai janin Anda.
Baca juga: Aktif Merokok Saat Hamil, Apa Akibatnya?
Kondisi tersebut bisa memperlambat pertumbuhan dan perkembangan janin.
Bahan kimia dalam asap rokok bisa mempercepat detak jantung janin, yang bisa menjadi tanda fetal distress atau gawat janin.
Selain bahaya yang sudah disebutkan di atas, dampak merokok saat hamil juga bisa memicu hal berikut:
“Semakin banyak rokok yang Anda hisap setiap harinya, semakin besar kemungkinan bayi Anda terkena masalah kesehatan,” kata Starck.
Baca juga: 7 Bahaya Merokok bagi Ibu Hamil
Merokok di sekitar bayi juga sangat berbahaya. Menurut informasi dari Cleveland Clinic, asap yang membakar ujung rokok yang Anda nyalakan mengandung banyak zat beracun, yakni nikotin, tar, karbon monoksida, dan bahan-bahan jahat lainnya.
Jumlah zat beracun tersebut lebih banyak dibandingkan asap yang sebenarnya Anda hirup.
"Bayi yang menghirup asap rokok beracun ini bisa mengalami penurunan kapasitas paru-paru,” kata Starck.
Mereka juga berisiko lebih tinggi terkena sindrom kematian bayi mendadak.
Dalam jangka panjang, anak-anak dari perokok mempunyai peningkatan risiko terkena kanker paru-paru, penyakit jantung, emfisema, alergi, asma dan masalah kesehatan lainnya.
Mereka juga lebih cenderung mengalami kesulitan belajar dan masalah perilaku.
Melansir laman CDC, bayi yang sering terpapar asap rokok juga rentan mengalami batuk kronis, bronkitis dan pneumonia, infeksi telinga, dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: Kapan Waktu yang Aman untuk Hamil Setelah Berhenti Merokok?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.