KOMPAS.com - Pertumbuhan dan perkembangan anak bisa berbeda-beda, tergantung dari genetik, nutrisi, hingga kondisi medisnya.
Meski demikian, ada beberapa tahap tumbuh kembang yang diperkirakan terjadi saat anak berumur 1 tahun
Tahap tumbuh kembang anak usia 1 tahun dapat dilihat dari fisik, motorik, kemampuan bahasa, hingga emosional, berikut penjelasannya.
Baca juga: Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak?
Dilansir dari What to Expect, berikut tahapan tumbuh kembang anak berusia 1 tahun yang perlu orangtua ketahui:
Pertumbuhan anak usia 1 tahun bisa dilihat dari tinggi dan berat badan serta perubahan fisik si kecil.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, tinggi badan ideal anak berusia satu tahun adalah 68,9-79,2 sentimeter (perempuan) dan 71-80,5 sentimeter (laki-laki). Sedangkan berat badan idealnya adalah 7-11,5 kilogram (perempuan) dan 7,7-12 kilogram (laki-laki).
Si kecil bisa diberi stimulasi duduk saat ia berusia 4-6 bulan. Orangtua dapat membantu si kecil duduk dengan memegangi bahu dan panggulnya. Anak juga dapat duduk di kursi bayi atau disandarkan ke tumpukan bantal.
Namun, saat menginjak usia 12 bulan atau 1 tahun, si kecil umumnya sudah bisa duduk tanpa penyangga atau bantuan orangtua.
Tidak semua anak bisa merangkak, tetapi gerakan merayap dengan perut adalah keterampilan motorik kasar yang sebaiknya bisa dilakukan anak usia 1 tahun.
Baca juga: 7 Faktor Penghambat Tumbuh Kembang Anak, Orangtua Perlu Tahu
Anak 1 tahun sudah bisa berdiri sendiri tanpa perlu berpegangan ke meja atau dibantu orang dewasa.
Banyak anak berusia 1 tahun sudah mulai bisa berjalan 2-3 langkah. Namun, kebanyakan anak baru mulai berjalan di usia 18 bulan tanpa bantuan orangtua.
Anak berusia 1 tahun mulai tertarik mencari dan bisa menemukan benda yang Anda sembunyikan, misalnya saat orangtua meletakkan boneka di balik selimut atau bawah meja.
Ketangkasan anak mulai terlihat di usia 1 tahun, ia mulai bisa meletakkan benda ke dalam wadah. Misalnya, memasukkan pasir ke dalam ember.
Pada usia 1 tahun, anak sudah bisa menggunakan benda sesuai fungsinya. Sebagai contoh, minum dari cangkir atau menyuap makanan dengan sendok.
Si kecil bisa menggunakan gerakan sederhana untuk berkomunikasi. Misalnya, ia melambaikan tangan ketika mengucapkan "selamat tinggal", menggelengkan kepala untuk menolak sesuatu, dan bertepuk tangan.