Makanan kalori kosong banyak ditemukan dalam makanan olahan, kemasan, atau makanan instan.
Sebuah studi pada 2019 menemukan bahwa subjek yang diberi makan makanan olahan tinggi mencerna lebih banyak kalori dan menambah berat badan.
Sedangkan, subjek yang diberi pola makan minimal olahan, lebih sedikit mencerna kalori dan berat badan lebih rendah.
Penting membatasi asupan gula tambahan untuk mencegah obesitas. Konsumsi gula berlebih sangat dapat menjadi penyebab obesitas.
Sumber utama gula tambahan yang harus dihindari, meliputi minuman manis (seperti soda dan minuman energi), makanan penutup (seperti pai, kue kering, biskuit, cokelat manis, dan es krim), minuman berwarna dan berasa (seperti jus kemasan yang tidak 100 persen buah asli), serta permen.
Jika Anda ingin merasakan manis, Anda bisa menggunakan madu secukupnya sebagai alternatif.
Baca juga: 12 Penyebab Obesitas yang Perlu Diperhatikan
Sebuah studi pada 2018 menunjukkan bahwa mengkonsumsi makanan tinggi lemak jenuh berkontribusi terhadap obesitas.
Sebagai alternatif, Anda bisa memilih sumber lemak sehat (lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda), seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.
Namun, Anda tetap perlu membatasi asupan lemak sehat sekitar 20-35 persen dari asupan kalori harian Anda.
Jika Anda memiliki kolesterol tinggi atau penyakit pembuluh darah mungkin memerlukan tingkat asupan lemak (baik lemak tidak sehat maupun lemak sehat) yang lebih rendah lagi.
Minuman yang sehat untuk mencegah obesitas adalah minuman tanpa pemanis.
Anda perlu menghindari soda, minuman berenergi, yang banyak mengandung gula.
Air putih adalah minuman sehat terbaik karena dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah obesitas.
Anda juga bisa mengkonsumsi teh hijau dan kopi tanpa pemanis.
Baca juga: 7 Penyebab Anak Obesitas, Gaya Hidup Jadi Faktor Utama
Makanan yang dibuat sendiri di rumah sangat bisa Anda kontrol agar bersih dan sehat pengolahannya, seperti mencuci sebelum diolah, memilih minyak lebih sehat, dan membatasi penggunaan gula atau pemanisnya.