KOMPAS.com - Maag dan asam lambung adalah gangguan pencernaan yang dikeluhkan banyak orang. Akan tetapi, sebagian orang mungkin belum memahami beda maag dan asam lambung.
Seperti diketahui, maag dan asam lambung memang memiliki gejala yang mirip sehingga sulit untuk membedakan keduanya.
Kebanyakan penderita maag dan asam lambung sama-sama mengeluhkan rasa nyeri di perut ketika penyakitnya kambuh.
Artikel ini akan membahas perbedaan asam lambung dengan maag yang perlu Anda ketahui agar tidak salah diagnosis.
Baca juga: Apakah Asam Lambung Bisa Menyebabkan Kematian? Berikut Faktanya...
Maag dan asam lambung adalah dua jenis masalah pencernaan yang serupa tapi tak sama. Perbedaan maag dengan asam lambung terletak dari gejala dan penyebabnya. Berikut penjelasannya.
Maag dan asam lambung atau refluks gastroesofageal (GERD) umumnya sama-sama menimbulkan sensasi terbakar dan perih di perut.
Rasa tak nyaman akibat maag atau GERD juga bisa membuat penderitanya sulit tidur, mengganggu aktivitas, hingga kehilangan napsu makan.
Namun, dikitip dari Everyday Health, kedua kondisi tersebut sebenarnya berbeda, meski sama-sama memicu rasa tidak nyaman di perut.
Sakit perut pada penderita maag cenderung muncul 2-3 jam usai makan dan disertai sensasi terbakar di area usus serta di antara pusar dan tulang dada.
Sementara itu, sakit perut yang dialami penderita asam lambung biasanya disertai rasa terbakar yang tidak nyaman di dada. Bahkan, sensasi terbakar tersebut dapat menjalar ke leher.
Selain keluhan mengenai rasa sakit di perut, gejala yang dirasakan penderita maag bisa berupa kondisi seperti:
Sementara, penderita asam lambung umumnya mengeluhkan masalah berikut:
Penderita GERD juga bisa mengalami heartburn atau sensasi terbakar di dada karena respons terhadap beberapa makanan pemicu. Gejala akan semakin memburuk ketika Anda berbaring atau membungkuk.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Maag Agar Tak Kambuh dengan Perubahan Gaya Hidup
Selain dari gejalanya, asam lambung dan maag juga memiliki penyebab yang berbeda.
Dilansir dari Healthline maag terjadi karena adanya luka di lapisan lambung atau usus kecil.
Luka tersebut bisa disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori yang bisa menyebar melalui kontak langsung dengan air liur dan kotoran, atau air yang mengandung bakteri tersebut.
Maag juga bisa terjadi karena penggunaan ibuprofen, naproxen, dan aspirin, dalam jangka waktu lama.
Sementara itu, penyebab asam lambung adalah naiknya asam lambung dan cairan pencernaan ke kerongkongan akibat cincin esofagus melemah, sehingga orang merasa mual dan ingin muntah.
Kondisi ini bisa dipicu oleh makanan tertentu, seperti kopi, alkohol, dan makanan berlemak. Selain itu, pola hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok juga bisa menjadi penyebab asam lambung.
Setelah mengetahui beda maag dan asam lambung, Anda dapat bisa mengenali lebih dini kedua gangguan pencernaan tersebut. Namun, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat sesuai keluhan yang Anda alami.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Asam Lambung Tanpa Obat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.