Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyebab Kram Perut pada Wanita Selain Menstruasi

Kompas.com - 15/09/2023, 13:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian wanita mungkin pernah mengalami kram perut. Gangguan kesehata ini biasanya menyebabkan otot perut tegang sehingga memicu nyeri intens.

Umumnya, penyebab kram perut pada wanita yaitu periode menstruasi. Kondisi ini biasanya mereda seiring waktu atau setelah darah haid keluar. 

Akan tetapi selain menstruasi, kram perut pada wanita bisa dipicu oleh beberapa penyakit atau kondisi medis yang memerlukan pengobatan atau perawatan oleh dokter.

Sima penjelasan berikut untuk mengetahui penyebab kram perut selain menstruasi. 

Baca juga: 10 Penyebab Kram Perut dan Cara Mengatasinya

Apa saja penyebab kram perut?

Kram perut pada wanita yang terjadi akibat adanya masalah kesehatan sebenarnya memerlukan perawatan secara medis, terlebih jika rasa sakitnya intens.

Dilansir dari WebMD, berikut beberapa penyebab kram perut pada wanita yang harus segera ditangani:

  • Keracunan makanan

Keracunan makanan bisa terjadi ketika Anda mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman atau bakteri. 

Gejala kercaunan makanan yaitu mulai dari kram perut, mual, muntah, diare, dan demam.

Untuk mengatasi keracunan makanan, Anda perlu beristirahat dan menghindari makanan yang memicu keracunan.

Jika Anda mengalami gejala muntah dan diare, segera minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.

Anda juga disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter saat terdapat darah pada kotoran, demam tinggi, muntah berkali-kali, diare, dan mengalami tanda-tanda dehidrasi.

Baca juga: 6 Penyebab Kram Perut saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

  • Virus perut

Virus perut atau flu perut bisa disebabkan karena infeksi virus yang dikenal dengan nama Norovirus.

Virus ini bisa menular lewat kontak dekat dengan seseorang yang sudah terinfeksi atau mengonsumsi air dan makanan yang sudah terkontaminasi.

Berbeda dengan keracunan makanan, virus ini dapat menyebar dengan mudah ke individu lain.

Selain kram perut, penyakit ini juga bisa membuat muntah, nyeri otot, dan sakit kepala.

Ketika mengalami flu perut, Anda harus minum banyak cairan dan beristirahat yang cukup.

  • Sindrom iritasi usus besar

Kram perut juga bisa menjadi tanda masalah medis yang serius, salah satunya sindrom iritasi usus besar.

Selain kram perut, sindrom iritasi usus besar bisa membuat kita mengalami kembung dan diare.

Sindrom iritasi usus besar adalah penyakit kronis yang harus segera diatasi dengan bantuan medis.

  • GERD

Penyakit refluks gastroesofagus (GERD) adalah suatu kondisi dimana asam dari lambung bocor ke kerongkongan. GERD terjadi sat cincin otot bagian bawah kerongkongan melemah.

Selai kram perut, penyakit ini juga bisa memicu gejala heartburn, sesak napas, dan batuk.

Baca juga: Cara Mudah Meredakan Kram Perut yang Mengganggu Aktivitas

Bagaimana cara meredakan kram perut?

Untuk mengurangi sakit akibat kram perut, Anda bisa memberikan pertolongan pertama dengan bahan-bahan yang ada di rumah.

Melansir laman Medicinenet, berikut cara alami meringankan sakit akibat kram perut:

  • Istirahat yang cukup
  • Minumlah banyak air
  • Hindari makanan padat selama beberapa jam pertama
  • Jika kram disertai muntah, tunggu selama enam jam lalu makan dalam porsi sedikit
  • Hindari makanan dan minuman yang asam dan tinggi lemak, seperti jeruk
  • Makanan jeruk, gorengan, tomat, kafein, dan alkohol.

Anda juga bisa mengkonsumsi antasida jika kram perut disertai heartburn atau gangguan pencernaan lainnya.

Sebelum minum obat, Anda disarankan berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui dosis yang pas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com