Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Meredakan Kram Perut yang Mengganggu Aktivitas

Kompas.com - 29/07/2022, 21:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kram perut selalu membuat tidak nyaman dan bisa sangat mengganggu aktivitas, meski umumnya tidak berbahaya.

Mengutip Lybrate, penyebab kram perut mungkin paling sering dialami oleh wanita karena haid. Namun, sebenarnya banyak penyebab lainnya.

Kondisi medis ini berkisar karena gas, infeksi, menstruasi, kehamilan, dan gangguan usus, seperti sindrom iritasi usus (IBS) dan lainnya.

Terkadang infeksi dari tenggorokan dan darah bisa masuk ke saluran pencernaan, sehingga menyebabkan kram perut yang kemudian bisa terjadi diare, mual, dan muntah.

Ada beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk meredakan kram perut yang mengganggu ini.

Baca juga: 12 Penyebab Kram Perut setelah Berhubungan Seks dan Cara Mengatasinya

Pengobatan ala rumahan

Mengutip Lybrate, hal pertama yang dapat menjadi cara mudah meredakan kram perut adalah memperbanyak minum air putih.

Air putih adalah sumber yang baik untuk mengobati sakit perut.

Beberapa minuman herbal juga dapat membantu meredakan kram perut, seperti:

  • Jahe
  • Kunyit
  • Mint
  • Kayu manis
  • Chamomile

Sedangkan, minum minuman berkarbonasi dan berkafein harus dihindari karena bisa memberi rasa kembung yang membuat perut semakin tidak enak.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kram Perut saat Hamil

Mengutip Verywell Health, pengobatan ala rumahan lainnya yang dapat dicoba untuk pertolongan pertama meredakan kram perut, seperti:

  • Menyeruput kaldu hangat
  • Makan makanan hambar, seperti nasi.
  • Makan makanan kecil lebih sering dari pada yang lebih besar
  • Membatasi asupan makanan yang menghasilkan gas, seperti kacang-kacangan, bawang, dan minuman bersoda.

Mengutip Buoy Health, meredakan kram perut bisa juga dengan:

  • Memijat perut Anda dengan lembut untuk meredakan kram
  • Menempatkan botol air hangat ke perut.
  • Duduk di dalam bak air hangat

Mengutip Lybrate, tidur dengan posisi seperti janin juga bisa sedikit membantu. Ini adalah posisi ideal untuk melemaskan otot perut yang kram.

Sedangkan, berbaring tengkurap harus dihindari karena posisi itu memberi banyak tekanan pada perut yang sakit.

Baca juga: 17 Tanda Bahaya Kram Perut saat Hamil yang Pantang Disepelekan

Mencegah kram perut

Mengutip Verywell Health, untuk Anda yang sering mengalami kram perut, itu bisa dicegah. Walaupun, tidak semua sakit perut itu bisa dicegah.

Namun, setidaknya beberapa langkah praktis ini bisa dicoba untuk mengurangi kemungkinan terjadi kram perut, yaitu:

  • Mencuci tangan sebelum menyiapkan dan mulai makan makanan
  • Menghindari makan berlebihan dan terlalu cepat. Hindari juga makan mendekati waktu tidur dan berolahraga.
  • Jaga diri agar tetap terhidrasi dan makan tinggi serat
  • Menghindari makanan dan minuman yang mendekati tanggal kadarluwarsa
  • Menghindari makanan dan minuman yang memicu alergi di perut Anda.

Baca juga: 6 Penyebab Kram Perut saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Kapan harus periksa ke dokter?

Cara pencegahan kram perut mungkin tidak ada artinya, jika Anda sudah mengalaminya.

Pengobatan ala rumahan mungkin sudah tidak mempan juga untuk meredakan kram perut Anda dan harus segera periksa ke dokter, jika:

  • Kram perut berlangsung seminggu atau lebih
  • Nyeri yang berlangsung lebih dari 24 jam, semakin parah, atau disertai mual dan/atau muntah
  • Kembung selama lebih dari dua hari (di luar siklus menstruasi)
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil dan/atau sering buang air kecil
  • Diare yang berlangsung selama 5 hari atau lebih
  • Demam lebih dari 37 Celcius
  • Kurang nafsu makan terus-menerus
  • Pendarahan vagina yang tidak normal
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Baca juga: 10 Penyebab Kram Perut dan Cara Mengatasinya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com