Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Merasa Cemas, Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Kompas.com - 15/09/2023, 16:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian orang sering merasa cemas akibat kondisi atau permasalahan tertentu. Perasaan cemas yang berlarut bisa menyebabkan seseorang kehilangan kontrol diri bahkan menyebabkan masalah kesehatan mental.

Hal tersebut membuat seseorang mungkin berpikir bahwa dirinya perlu berkonsultasi atau berobat ke dokter.

Sebelum menyimak penjelasannya, Anda mungkin perlu mengetahui penyebab seseorang merasa cemas.

Baca juga: Sama-Sama Respons Emosional Tubuh, Apa Beda Stres dan Cemas?

Mengapa kita cemas?

Melansir laman NHS, psikoterapis Natacha Duke mengayakan bahwa perasaan cemas bisa dikatakan sebagai gangguan tergantung pada frekuensi dan tingkat kecemasan yang dialami.

"Kita semua merasakan kecemasan pada tingkat tertentu. Perasan cemas tersebut muncul sebagai efek produksi adrenalin dan respon fight or flight, sebuah reaksi fisiologis yang mempersiapkan Anda untuk bertahan hidup," ucap Duke.

Ancaman yang dirasakan sering kali terasa seperti ancaman nyata terhadap kesejahteraan kita, meskipun sebenarnya tidak ada bahaya yang nyata.

Namun disadari atau tidak, ancaman apa pun bisa terasa cukup nyata jika membuat kita gelisah dan memicu kemampuan kita untuk merasa cemas.

Perasaan cemas ini sebenarnya bukan masalah besar namun justru membuat kita siaga untuk menghadapi kondisi yang berbahaya.

Namun kecemasan yang berlarut-larut bisa berakibat serius pada kesehatan, salah satunya memicu tekanan darah tinggi.

"Kecemasan juga bisa membuat orang mudah terinfeksi," ucap Duke.

Baca juga: 5 Cara untuk Menurunkan Rasa Cemas

Sering cemas, kapan perlu ke dokter?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, kecemasan yang berlarut-larut hingga memengaruhi kontrol diri bisa mengakibatkan masalah serius, bahkan dapat dikategorikan sebagai sebuah gangguan kesehatan mental.

Melansir laman Cleveland Clinic, berikut beberapa faktor di mana kecemasan yang kita rasakan butuh pertolongan medis:

  • Intensitas

Ketika cemas yang Anda rasakan memicu rasa tidak nyaman yang parah atau gejala yang tidak dapat ditoleransi, Anda perlu segera kontrol ke profesional kesehatan mental.

Saat merasa cemas, kita bisa merasakan detak jantung yang berdebar kencang, keringat tiba-tiba, mual dan muntah, otot tegang, gelisah, lelah, dan sulit fokus.

Ketika gejala tersebut sudah membuat Anda kehilangan kontrol diri dan merasa tidak mampu menanganinya, sebaiknya segera meminta bantuan profesional.

  • Frekuensi

Jika perasaan cemas sering muncul, hal ini juga bisa menjadi pertanda adanya gangguan pada kondisi mental Anda.

  • Durasi

Anda bisa menanyakan pada diri Anda apakah gejala yang Anda alami tidak hanya menimbulkan kecemasan?

Misalnya, saat Anda stres karena ujian, apakah stres Anda bertahan sepanjang hari atau bahkan hingga keesokan harinya?Atau apakah Anda tetap merasa cemas meski tidak ada peristiwa apapun?

Baca juga: Mengapa Cemas Bisa Sebabkan Tubuh Gemetar?

  • Gangguan

Jika kecemasan mengganggu keseharian, seperti dalam menjalankan pekerjaan, komunikasi dengan orang terdekat, hingga aktivitas lain, Anda disarankan segera berkonsultasi dengan psikolg klinis atau psikiater. 

Cemas adalah bentuk perasaan umum yang bisa dialami siapapun tanpa mengenal usia. Akan tetapi, kecemasan berlebihan atau berlarut bisa menimbulkan atau menjadi salah satu gejala masalah kesehatan mental. 

Jadi orang yang sering mengalami kecemasan sebaiknya mengamati intensitas, frekuensi, durasi, hingga pengaruh perasaan tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan segera berkonsultasi dengan ahli untuk mengetahui terapi yang tepat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com