KOMPAS.com - Impostor syndrome adalah perasaan yang membuat seseorang merasa ragu dan menganggap dirinya tidak mampu untuk melakukan sesuatu.
Padahal, perasaan yang muncul tersebut umumnya ditemui pada orang-orang sukses dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
Kondisi ini kemudian membuat Anda bekerja lebih keras dan memiliki standar yang lebih tinggi sehingga berdampak negatif pada kesehatan emosional serta performa kerja.
Mengubah cara pandang dan menghindari kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain umumnya dapat mengatasi impostor syndrome.
Untuk lebih jelasnya, kenali apa itu impostor syndrome, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya berikut ini.
Baca juga: Malas Mandi Tanda Depresi, Mitos atau Fakta?
Dikutip dari Kabar Fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (20/10/2020), Psikolog Klinis Tri Hayuning Tyas, S.Psi., M.A., menyebutkan bahwa impostor syndrome adalah fenomena psikologis di mana seseorang tidak dapat menerima dan meyakini keberhasilan yang didapatkan.
Kondisi ini membuat seseorang percaya bahwa keberhasilan dan kesuksesan yang didapatkan adalah keberuntungan atau kebetulan saja.
Bahkan, orang yang mengalami impostor syndrome merasa khawatir dan takut ketika orang lain mengetahui bahwa keberhasilan yang diraih tersebut merupakan keberuntungan semata sehingga dianggap penipu atau berlaku curang.
Nuning, yang merupakan dosen Fakultas Psikologi UGM ini, juga menyebutkan bahwa impostor syndrome bukan merupakan masalah gangguan jiwa.
Namun jika terjadi secara terus-menerus, kondisi ini dapat memicu rasa cemas, stres, dan depresi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Mindfulness dan 9 Manfaatnya untuk Kesehatan Mental
Impostor syndrome tidak memiliki satu penyebab pasti.
Dilansir dari Healthline, gabungan beberapa faktor bisa jadi penyebab impostor syndrome, seperti:
Beberapa penyebab di atas membuat Anda tidak mempercayai kemampuan yang dimiliki serta merasa tidak berharga.
Padahal, anggapan tersebut berbeda dengan anggapan yang dimiliki oleh orang lain pada Anda.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Megalomania, Gejala, dan Penyebabnya
Melansir Verywell Mind, beberapa gejala impostor syndrome, seperti:
Impostor syndrome membuat Anda memiliki anggapan yang berbeda dengan anggapan orang lain terhadap Anda.
Bahkan, pujian dan kesuksesan yang didapatkan tidak membuat Anda menyadari kemampuan yang dimiliki.
Akibatnya, Anda cenderung memaksa diri sendiri untuk bekerja lebih keras.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Flexing dan Dampaknya pada Kesehatan Mental
Impostor syndrome yang tidak diatasi dapat memicu terjadinya masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti kecemasan dan depresi.
Untuk menghindarinya, ada beberapa cara mengatasi impostor syndrome yang bisa dilakukan, seperti:
Memahami apa itu impostor syndrome sangatlah penting karena kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja.
Meskipun begitu, Anda yang mengalami gejala impostor syndrome tetap diimbau untuk mencari bantuan dari tenaga profesional, seperti psikolog.
Pasalnya, risiko mengalami gangguan kecemasan dan depresi dapat meningkat ketika kondisi ini tidak diatasi.
Baca juga: Awas, Selingkuh Bisa Jadi Termasuk Penyakit Mental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.