Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Impostor Syndrome, Penyebab, Gejala, dan Mengatasinya

Kompas.com - 20/09/2023, 20:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Impostor syndrome adalah perasaan yang membuat seseorang merasa ragu dan menganggap dirinya tidak mampu untuk melakukan sesuatu.

Padahal, perasaan yang muncul tersebut umumnya ditemui pada orang-orang sukses dan memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.

Kondisi ini kemudian membuat Anda bekerja lebih keras dan memiliki standar yang lebih tinggi sehingga berdampak negatif pada kesehatan emosional serta performa kerja.

Mengubah cara pandang dan menghindari kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain umumnya dapat mengatasi impostor syndrome.

Untuk lebih jelasnya, kenali apa itu impostor syndrome, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Malas Mandi Tanda Depresi, Mitos atau Fakta?

Apa itu impostor syndrome?

Dikutip dari Kabar Fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (20/10/2020), Psikolog Klinis Tri Hayuning Tyas, S.Psi., M.A., menyebutkan bahwa impostor syndrome adalah fenomena psikologis di mana seseorang tidak dapat menerima dan meyakini keberhasilan yang didapatkan.

Kondisi ini membuat seseorang percaya bahwa keberhasilan dan kesuksesan yang didapatkan adalah keberuntungan atau kebetulan saja.

Bahkan, orang yang mengalami impostor syndrome merasa khawatir dan takut ketika orang lain mengetahui bahwa keberhasilan yang diraih tersebut merupakan keberuntungan semata sehingga dianggap penipu atau berlaku curang.

Nuning, yang merupakan dosen Fakultas Psikologi UGM ini, juga menyebutkan bahwa impostor syndrome bukan merupakan masalah gangguan jiwa.

Namun jika terjadi secara terus-menerus, kondisi ini dapat memicu rasa cemas, stres, dan depresi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Mindfulness dan 9 Manfaatnya untuk Kesehatan Mental

Penyebab impostor syndrome

Impostor syndrome tidak memiliki satu penyebab pasti.

Dilansir dari Healthline, gabungan beberapa faktor bisa jadi penyebab impostor syndrome, seperti:

  • Tinggal di lingkungan atau keluarga yang kerap menuntut Anda untuk memiliki prestasi akademis yang baik, sering membandingkan dengan orang lain, terlalu mengekang atau overprotective, atau sering mencela kesalahan
  • Memiliki kepribadian yang cenderung menuntut kesempurnaan dan kurang percaya diri untuk memegang tanggung jawab
  • Memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi
  • Memiliki tanggung jawab baru, seperti memulai pekerjaan yang baru
  • Menghadapi lingkungan dengan stereotipe gender atau ras sehingga membuat Anda bekerja lebih keras untuk mendapatkan penghargaan atas usaha yang dilakukan

Beberapa penyebab di atas membuat Anda tidak mempercayai kemampuan yang dimiliki serta merasa tidak berharga.

Padahal, anggapan tersebut berbeda dengan anggapan yang dimiliki oleh orang lain pada Anda.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Megalomania, Gejala, dan Penyebabnya

Gejala impostor syndrome

Melansir Verywell Mind, beberapa gejala impostor syndrome, seperti:

  • Tidak mampu untuk memahami kompetensi dan kemampuan yang dimiliki
  • Menganggap kesuksesan yang didapatkan merupakan akibat dari faktor eksternal tertentu
  • Merendahkan kinerja diri sendiri
  • Merasa takut ketika tidak dapat memenuhi ekspektasi pribadi
  • Memiliki kecenderungan untuk terus berprestasi
  • Merusak kesuksesan pribadi
  • Merasa ragu terhadap diri sendiri
  • Memiliki kecenderungan untuk menetapkan tujuan yang tidak realistis dan merasa kecewa ketika tidak dapat mencapainya

Impostor syndrome membuat Anda memiliki anggapan yang berbeda dengan anggapan orang lain terhadap Anda.

Bahkan, pujian dan kesuksesan yang didapatkan tidak membuat Anda menyadari kemampuan yang dimiliki.

Akibatnya, Anda cenderung memaksa diri sendiri untuk bekerja lebih keras.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Flexing dan Dampaknya pada Kesehatan Mental

Cara mengatasi impostor syndrome

Impostor syndrome yang tidak diatasi dapat memicu terjadinya masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti kecemasan dan depresi.

Untuk menghindarinya, ada beberapa cara mengatasi impostor syndrome yang bisa dilakukan, seperti:

  • Memahami diri sendiri dan meyakini bahwa tidak semua hal perlu dilakukan dengan sempurna
  • Memahami dan menghargai kemampuan diri sendiri
  • Membagikan rasa ragu yang muncul dengan teman atau kerabat yang dipercaya

Memahami apa itu impostor syndrome sangatlah penting karena kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja.

Meskipun begitu, Anda yang mengalami gejala impostor syndrome tetap diimbau untuk mencari bantuan dari tenaga profesional, seperti psikolog.

Pasalnya, risiko mengalami gangguan kecemasan dan depresi dapat meningkat ketika kondisi ini tidak diatasi.

Baca juga: Awas, Selingkuh Bisa Jadi Termasuk Penyakit Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau