KOMPAS.com - Apakah Anda pikir obat tradisional selalu mengandung 100 persen bahan alami?
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dalam laman resminya menunjukkan bahwa terdapat beberapa obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat (BKO).
Baca juga: Menyimak Pengolahan Herba Menjadi Obat Tradisional Khas Karo
Kebanyakan obat tradisional dengan BKO ini dipasarkan untuk mengatasi pegal linu atau asam urat, yang memberikan efek cepat atau "cespleng".
Namun untuk diketahui bahwa mengonsumsi obat tradisional dengan BKO, dapat memberikan efek samping berbahaya yang mungkin tidak Anda sadari.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang obat tradisional dengan BKO dan contohnya yang dinyatakan "dilarang" oleh BPOM.
Baca juga: Tak Hanya Jambu Biji, Berikut 10 Tanaman Obat Tradisional untuk DBD
Sebelum mengulas lebih jauh, penting untuk kita ketahui dahulu pengertian BKO.
Mengutip laman BPOM, bahan kimia obat (BKO) adalah zat-zat kimia yang digunakan sebagai bahan utama obat kimiawi yang biasanya ditambahkan dalam sediaan obat tradisional/jamu untuk memperkuat indikasi dari obat tradisional tersebut.
Penambahan ini dilakukan tanpa memperkirakan dosis atau aturan pakai dari bahan kimia obat yang ditambahkan.
Padahal, komponen senyawa tertentu yang terdapat pada obat tradisional dapat berinteraksi dengan obat sintetik.
Baca juga: Efek Samping Obat Antibiotik pada Anak Harus Diwaspadai Orangtua
Apalagi, dosis BKO yang ditambahkan tanpa ukuran. Itu bisa berbahaya untuk kesehatan Anda secara keseluruhan dalam jangka panjang.
Berdasarkan temuan BPOM, bahan kimia obat yang ditambahkan pada produk obat tradisional pegal linu dan asam urat, seperti berikut:
Oleh karena itu, BPOM tidak memperbolehkan obat tradisional mengandung bahan kimia obat, yang merupakan hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat.
Namun sampai saat ini, dikatakan BPOM masih menemukan beberapa produk obat tradisional yang didalamnya dicampuri BKO.
Baca juga: 8 Macam Efek Samping Obat Antibiotik yang Perlu Diketahui
Seperti yang disebutkan di atas, produk obat tradisional dengan BKO memiliki efek samping berbahaya.
Efek samping obat tradisional dnegan BKO bisa berbeda-beda bergantung dari komponennya dan mungkin kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Berikut efek samping obat tradisional berdasarkan BKO yang sering ditambahkan:
Kehilangan penglihatan dan pendengaran, stroke, serangan jantung, hingga kematian.
Tadalafil
Mual, nyeri dada, pusing, pembengkakan (mulut, bibir, dan wajah), kehilangan penglihatan, serangan janting, hingga kematian.
Baca juga: 7 Efek Samping Obat Kuat yang Harus Diwaspadai Para Pria
Meningkatkan tekanan darah, denyut jantung meningkat, sulit tidur, kejang, penglihatan kabur, dan gangguan ginjal.
Pusing, sakit kepala, mual, gugup, tremor, kehilangan nafsu makan, iritasi lambung, reaksi alergi (ruam dan gatal), kesulitan bernapas, sesak di dada, pembengkakan (mulut, bibir, dan wajah), dan kesulitan buang air kecil.
Baca juga: Kenali Fungsi Obat Paracetamol untuk Anak dan Efek Sampingnya
Moon face, retensi cairan dan elektrolit, hiperglikema, glaukoma, gangguan pertumbuhan, asteoporosis, daya tahan terhadap infeksi menurun, miopati, lambung, dan gangguan hormon.
Mual, muntah, ruam kulit, penimbunan cairan, perdarahan lambung, perforasi lambung, reaksi hipersensitifitas (Steven Johnsons Syndrome), hepatitis, gagal ginjal, leukopenia, anemia aplastik, dan agranulositosis.
Menyebabkan kerusakan hati jangka panjang.
Baca juga: Obat Aborsi Kandungan dan Macam Efek Sampingnya
Berdasarkan hasil pengawasan BPOM, berikut daftar produk obat tradisional yang mengandung BKO yang harus Anda hindari:
Informasi lengkap mengenai produk obat tradisional dengan BKO yang ditemukan oleh BPOM dapat Anda akses melalui e-penjelasanpublikotsk.pom.go.id.
Baca juga: Kenali Apa Itu Obat Tramadol, Kegunaan, dan Efek Sampingnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.