Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2023, 06:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit hand, foot, and mouth disease atau akrab dikenal dengan flu singapura ditandai dengan munculnya lepuh di berbagai bagian tubuh. 

Sekilas, gejala penyakit yang mirip cacar ini terlihat parah. Lantas, apakah flu singapura berbahaya? Simak penjelasan berikut ini.  

Baca juga: 3 Ciri-ciri Flu Singapura pada Dewasa, Tak Hanya Menyerang Anak

Apakah flu singapura berbahaya?

Penyakit flu singapura umumnya tidak berbahaya. Tapi, penyakit ini bisa berbahaya apabila penderita tidak diberikan perawatan medis tepat, atau penyakit yang disebabkan enterovirus ini menyerang penderita dengan daya tahan tubuh yang lemah.  

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS atau (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), jika dibiarkan tanpa perawatan, penyakit flu singapura pada penderita dengan imun lemah bisa memicu komplikasi yang berbahaya.

Salah satu virus penyebab flu singapura yang pantang disepelekan adalah Human Enterovirus 71 (HEV-A71). Virus ini dapat menginfeksi organ vital, seperti otak hingga masuk ke aliran darah, lalu memicu gejala infeksi atau komplikasi parah.

Selain itu, penyakit ini juga perlu diwaspadai karena mudah menular. Flu singapura menular melalui kontak erat, lewat air liur, cairan lepuh, dan kotoran pasien yang terinfeksi.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Kita Mengalami Flu Singapura? Begini Faktanya...

Apa saja komplikasi flu singapura yang berbahaya?

Penyakit flu singapura terkadang bisa berbahaya karena berpotensi menimbulkan komplikasi penyakit pada penderitanya. Berikut beberapa di antaranya:

  • Dehidrasi

Bahaya flu Singapura yang pertama adalah dapat mengakibatkan dehidrasi penderitanya terutama anak kecil. Hal ini dikarenakan mereka tidak dapat menelan cukup cairan karena luka mulut yang menyakitkan. Untuk mencegahnya, orangtua harus memastikan anak yang terkena penyakit ini untuk mengonsumsi cukup cairan.

  • Kehilangan kuku

Komplikasi flu singapura selanjutnya adalah kehilangan kuku. Beberapa penderita mungkin akan kehilangan kuku setelah menderita HFMD. Sebagian besar kasus kehilangan kuku ini terjadi pada anak-anak. Tapi, kuku tersebut biasanya akan tumbuh kembali dengan sendirinya setelah penyakit sembuh.

  • Meningitis

Melansir MayoClinic, penderita HMFD yang terinfeksi Human Enterovirus 71 (HEV-A71) berpotensi mengalami meningitis atau peradangan pada selaput meningen yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Komplikasi ini ditandai dengan dengan demam, sakit kepala, leher kaku, atau sakit punggung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com