Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perawatan Flu Singapura yang Tepat untuk Ringankan Gejala Penyakit

Kompas.com - 03/10/2023, 06:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penderita flu singapura perlu diberikan perawatan yang tepat. Dengan begitu, penyakit ini tidak gampang menular dan komplikasi penyakit parah bisa dicegah. 

Perlu diketahui, flu Singapura adalah penyakit menular yang umumnya disebabkan infeksi virus coxsackievirus dan human entero-virus 71 (HEV 71).

Penyakit yang dikenal dengan hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki mulut ini jamak menyerang anak-anak. Tapi, tidak menutup kemungkinan orang dewasa terkena masalah kesehatan ini. 

Untuk lebih jelasnya, kenali beberapa perawatan flu singapura yang tepat agar penyakit tak gampang menular dan cepat sembuh. 

Baca juga: 8 Cara Mengobati Flu Singapura untuk Meringankan Gejala Penyakit

Perawatan flu singapura

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hingga kini tidak ada pengobatan flu singapura secara khusus. Pengobatan penyakit ini bertujuan untuk meringankan gejala penyakit.

Perlu diingat juga, karena flu singapura disebabkan oleh virus, maka perawatan flu singapura tidak membutuhkan obat antibiotik.

Namun, di beberapa kasus dokter meresepkan obat ini untuk mengantisipasi atau mengatasi infeksi sekunder karena bakteri akibat flu singapura. 

Mengutip American Academy of Dermatology Association, berikut ini beberapa perawatan flu singapura sesuai dengan gejala yang muncul:

  • Menurunkan demam

Cara mengatasi demam yang muncul saat menderita flu singapura yaitu dengan memberikan obat penghilang rasa sakit sekaligus penurun demam seperti paracetamol atau ibuprofen.

Perlu diingat, hindari sembarangan memberikan aspirin kepada anak, karena obat ini dapat menyebabkan sindrom Reyes, yang dapat menyebabkan kerusakan otak dan hati.

Selain obat, Anda juga dapat memberikan kompres hangat dan memberikan banyak minum untuk membantu menurunkan demam.

  • Merawat luka lepuh

Gejala flu singapura juga ditandai dengan munculnya luka lepuh di beberapa area tubuh, seperti area mulut, kaki, dan tangan.

Selama luka lepuh di mulut belum sembuh, hindari makan makanan apa pun yang pedas atau asam karena makanan tersebut membuat luka di mulut semakin terasa sakit.

Selain itu, bagi penderita flu singapura yang sudah dewasa, gunakan obat kumur non-alkohol untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan lepuh di bagian dalam mulut.

  • Mencegah dehidrasi

Seseorang yang menderita flu singapura tentu akan mengalami kesulitan makan dan minum, karena luka lepuh yang muncul di area mulut. Tapi, pastikan penderita cukup minum untuk mencegah dehidrasi. 

Minuman yang cocok diberikan untuk penderita flu singapura adalah minuman dengan suhu netral atau dingin, Minuman hangat atau panas bisa menimbulkan rasa sakit akibat luka di mulut. 

  • Merawat gejala gatal

Rasa gatal flu singapura berasal dari ruam dan luka lepuh yang muncul, namun Anda sebaiknya membiarkan bagian tersebut mengering secara alami. 

Hindari menggaruk, menusuk, atau memecah lepuh, karena cairan lepuh di dalamnya dapat menular ke orang sekitar.

Untuk mengurangi rasa gatal, oleskan losion atau krim yang mengandung kalamin. Agar lebih aman dan terhindar dari iritasi kulit, pilih jenis losion yang bebas pewangi.

Baca juga: 3 Ciri-ciri Flu Singapura pada Dewasa, Tak Hanya Menyerang Anak

Berapa lama flu singapura sembuh?

Melansir EMedicine, penyakit flu singapura umumnya merupakan penyakit yang tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari, asalkan penderita diberikan perawatan yang tepat.

Gejala pertama akan muncul secara jelas pada satu hingga tiga hari setelah terpapar virus, seperti demam, nafsu makan berkurang, serta sakit tenggorokan.

Berlanjut, satu hingga dua hari kemudian, luka lepuh akan muncul dan berkembang di area lidah dan mulut.

Tahap akhir dari penyakit ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik merah kecil dan ruam  yang berkembang menjadi lepuh di area telapak tangan, telapak kaki, atau bisa juga muncul di bagian lengan, kaki, bokong, dan area genital yang dapat bertahan hingga 10 hari.

Perlu diketahui, HFMD termasuk ke dalam penyakit yang bisa kambuh, tetapi risiko komplikasi serius pada penyakit ini jarang terjadi.

Namun, pada orang dengan daya tahan tubuh lemah dan infeksi parah, flu singapura terkadang bisa menyebabkan komplikasi pembengkakan otak dan dehidrasi yang berdampak fatal.

Untuk itu, di beberapa kasus khusus penderita terkadang perlu berkonsultasi ke dokter untuk pengobatan tambahan atau perawatan di rumah sakit hingga penyakit flu singapura benar-benar sembuh.

Baca juga: 5 Beda Cacar Air dan Flu Singapura yang Sekilas Gejalanya Mirip

Ciri-ciri flu singapura sembuh

Melansir MedicineNet dan Nurse 1.1, ciri-ciri flu singapura sembuh yaitu setelah gejala penyakit berangsur-angsur berkurang atau hilang.

Diperlukan waktu sekitar lima hingga tujuh hari hingga gejalanya hilang. Ciri-ciri flu singapura yang sudah sembuh ditandai dengan:

  • Lepuh pada area kulit yang sudah mulai mengelupas dan mengering.
  • Demam mulai turun dan suhu tubuh kembali normal
  • Kuku pada anak mulai tumbuh kembali
  • Dan sebagian besar anak kemudian akan mengalami pilek selama beberapa hari

Meskipun seseorang sembuh dari HFMD ketika gejala dan tandanya berhenti, seseorang mungkin masih menyebarkan virus selama sekitar satu minggu.

Setelah menyimak perawatan flu singapura yang tepat berikut proses penyembuhannya, lakukan pengobatan yang tepat jika Anda mendapati tanda-tanda penyakit menular ini. 

Baca juga: 4 Komplikasi Akibat Flu Singapura, Harap Waspada

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau