Vaginosis bakterialis adalah infeksi yang terjadi ketika bakteri di vagina Anda tidak seimbang.
Vaginosis bakterialis bisa menyebabkan klitoris gatal, keluarnya cairan encer berwarna abu-abu atau putih, dan bau amis atau busuk di area kewanitaan.
Gangguan medis ini bisa terjadi akibat kebiasaan mandi air panas, infeksi menular seksual (IMS), dan pemakaian IUD.
Infeksi menular seksual (IMS) menular dari satu penderita ke orang lain melalui kontak seksual, termasuk penetrasi dan seks oral.
Selain klitoris gatal, penderita IMS dapat mengalami kondisi seperti vagina berbau, luka atau lecet pada vagina, rasa sakit ketika berhubungan seks, dan nyeri saat buang air kecil.
Lichen Sclerosus adalah kelainan yang biasanya menyerang kulit pada vulva (area di luar vagina), anus, atau penis.
Tanda lichen sclerosus yang paling umum adalah timbulnya bercak putih halus pada kulit area genital.
Meskipun lichen sclerosus dapat menyerang siapa saja, penyakit ini kerap terjadi pada wanita berusia 40 -60 tahun.
Baca juga: Memahami Keberadaan G-Spot pada Wanita, Beda dengan Klitoris
Meski biasanya dipicu oleh kondsi yang tidak terlalu serius, klitoris gatal bisa menjadi ciri kanker vulva ataukanker yang menyerang permukaan luar vagina.
Segeralah ke dokter jika gatal tak kunjung membaik dan mengalami kondisi seperti:
Jika Anda merasa tak nyaman akibat klitoris gatal jangan ragu periksa ke dokter untuk mengetahui penyebab dari gangguan kesehatan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.