KOMPAS.com - Skin barrier adalah lapisan kulit paling atas yang berfungsi sebagai perlindungan awal kulit wajah dari paparan kuman atau zat iritan penyebab iritasi.
Sayangnya, perisai atau perlindungan alami kulit ini bisa rusak karena beberapa faktor.
Melansir WebMD, penyebab skin barrier rusak bisa karena tidak cocok skincare, eksfoliasi berlebihan, jarang pakai pelembab, atau tidak pakai tabir surya saat terpapar sinar matahari.
Tapi jangan khawatir, sebenarnya ada beberapa cara alami memperbaiki skin barrier yang rusak. Sebelum menyimak beberapa di antaranya, ada baiknya Kamu kenali dulu ciri-ciri skin barrier rusak.
Baca juga: Kenali Apa itu Skin Barrier, Ciri-ciri, dan Cara Menjaga Kesehatannya
Ketika pelindung alami kulit rusak, kulit bakal lebih rentan terkena iritasi. Dilansir dari ClevelandClinic, berikut ini ciri-ciri skin barrier rusak yang perlu Kamu ketahui:
Jika Kamu mendapati beberapa tanda di atas, ada baiknya periksa lagi, apakah kebiasaan perawatan kulit sehari-hari yang Kamu lakukan sudah tepat.
Setelah itu, coba lakukan perawatan yang tepat dan gaya hidup sehat agar lapisan pelindung alami kulit membaik.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Skin Barrier Rusak yang Pantang Disepelekan
Ada beberapa cara memperbaiki skin barrier yang kadung rusak. Berikut beberapa di antaranya:
Kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok dapat memengaruhi kondisi kesehatan, termasuk kulit.
Paparan rokok bisa membuat kulit menua lebih cepat, memicu munculnya kerutan, dan memengaruhi kadar sel protein yang memberikan elastisitas pada kulit.
Selain itu, merokok juga akan mempersempit pembuluh darah di kulit, membatasi aliran darah, mengurangi pasokan oksigen, dan mengeringkan kulit.
Apabila kebiasaan tak sehat ini tidak dihentikan, bukan hanya skin barrier yang rusak, Kamu juga berisiko lebih tinggi terkena kanker kulit.
Radiasi sinar ultraviolet bisa menyebabkan penuaan dini, melasma (hiperpigmentasi), dan kanker kulit yang akan merusak skin barrier.
Untuk itu, lindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan rutin menggunakan tabir surya (minimal SPF 15).
Agar perlindungan semakin optimal, lindungi kulit dengan pakaian yang tertutup, terutama saat cuaca panas agar kulit tidak terkena radiasi secara langsung.
Baca juga: 5 Penyebab Skin Barrier Rusak dan Cara Menjaga Kesehatannya
Melansir AllThingsHealth, tingkat stres tinggi atau berlebihan juga dapat menyebabkan skin barrier rusak.
Ketika pikiran sedang mengalami tekanan, hormon stres yang dilepaskan oleh otak dan kelenjar adrenal dapat berdampak negatif pada kulit.
Hormon-hormon ini akan menyebabkan munculnya psoriasis, jerawat, eksim, gatal, dan ruam di kulit.
Maka dari itu, pastikan Kamu mengendalikan stres agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk kulit.
Caranya bisa dengan meditasi, latihan pernapasan dalam, rutin olahraga, melakukan hobi, meluangkan waktu senggang untuk bersantai, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Saat menerapkan pola makan bergizi lengkap dan seimbang, kulit bisa menjadi lebih sehat, karena nutrisi sehat bisa membantu memperbaiki skin barrier yang rusak.
Makan makanan yang tinggi minyak ikan dan antioksidan akan membantu meningkatkan elastisitas kulit dan membuatnya tampak lebih muda.
Makanan tersebut dapat Kamu temukan dengan mudah seperti, wortel, aprikot, tomat, buah beri, kacang polong, ikan laut, dan lain-lain.
Beberapa orang melakukan perawatan kulit dengan skincare, tapi terkadang tidak cocok dan menimbulkan reaksi alergi seperti kulit ruam, gatal-gatal, kulit mengelupas, atau bengkak.
Menurut Food and Drug Administration (FDA) AS, kandungan bahan skincare yang keras tergolong keras dan dapat memicu reaksi alergi di antaranya lateks, pewangi, pengawet, pewarna, dan logam.
Fungsi skin barrier adalah menangkal berbagai radikal bebas termasuk polusi agar tidak bisa masuk dan mengiritasi kulit.
Namun, saat skin barrier rusak, polusi akan lebih mudah masuk ke dalam kulit dan memperparah kondisi kulit yang sensitif.
Untuk itu, sebisa mungkin pastikan untuk menghindari papara polusi secara langsung, dan bersihkan wajah dengan baik setelah melakukan aktivitas di luar ruangan.
Baca juga: 8 Cara Memperbaiki Skin Barrier Rusak secara Alami dan Perawatan Tepat
Fungsi pelembab yaitu untuk menahan air di skin barrier. Jadi, pastikan Kamu memakai pelembap sesuai kondisi kulit.
Pelembab yang cocok untuk memperbaiki skin barrier adalah pelembab dengan kandungan gliserin dan asam laktat yang bisa menarik air ke dalam kulit, membantu menjaganya tetap halus, serta meningkatkan elastisitas kulit.
Saat skin barrier rusak, sebaiknya berikan perawatan yang lembut dan menenangkan kulit.
Apabila Kamu melakukan peeling saat skin barrier rusak, kulit bisa semakin teriritasi dan mengalami peradangan, dan kondisi kerusakannya bisa lebih parah.
Untuk itu, saat melakukan perawatan kulit dengan kondisi skin barrier rusak, hindari proses peeling atau pengelupasan agar tidak memperparah kondisi kulit.
Melansir WellandGood, cara alami memperbaiki skin barrier lainnya yakni cermat mengaplikasikan skincare secara lembut dan hati-hati.
Hindari mencuci wajah secara berlebihan, menggosok berlebihan, atau menggunakan produk skincare yang berlebihan saat skin barrier rusak.
Hal ini bertujuan untuk menjaga lapisan pelindung asam yang sensitif agar tetap dalam kondisi yang baik dan tidak bertambah parah.
Sering begadang dan kurang tidur bisa memperparah skin barrier yang rusak. Saat kurang tidur, tubuh cenderung stres dan rentan memicu pola hidup tak sehat. Jadi jangan lupa, pastikan Kamu tidur cukup setiap hari agar kulit tetap sehat.
Setelah menyimak beragam cara alami memperbaiki skin barrier di atas, coba konsisten lakukan. Tak hanya kondisi kulit yang membaik, secara keseluruhan kondisi kesehatan juga bakal lebih baik.
Baca juga: Kenali Apa itu Glycolic Acid, Manfaat, Penggunaannya untuk Skincare
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.