Akibatnya, darah sulit mengalir ke ginjal. Tanpa darah yang cukup, ginjal menjadi rusak.
Albumin (sejenis protein) juga dapat melewati filter dan berakhir di urin, tempat yang tidak seharusnya.
Baca juga: 12 Komplikasi Diabetes yang Harus Diwaspadai
Saraf membawa pesan antara otak dan seluruh bagian tubuh lainnya, termasuk kandung kemih.
Saraf memberi tahu otak Anda saat kandung kemih Anda penuh. Pada penderita diabetes, saraf ini dapat rusak.
Jika saraf kandung kemih rusak, Anda mungkin tidak bisa merasakan kapan kandung kemih Anda penuh.
Tekanan dari kandung kemih yang penuh semakin lama akan merusak ginjal Anda.
Baca juga: 16 Makanan untuk Menjaga Kesehatan Ginjal yang Penting Diketahui
Jika urin tetap berada di kandung kemih dalam waktu lama, ini bisa memancung bakteri untuk menyebabkan infeksi saluran kemih.
Bakteri berkembang dengan cepat di urin dengan kadar gula tinggi.
Infeksi ini paling sering menyerang kandung kemih, tetapi bisa juga menyebar ke ginjal hingga menyebabkan kerusakan.
Cara terbaik untuk mengetahui kerusakan ginjal secara dini adalah dengan melakukan tes urin setahun sekali.
Tes tersebut memeriksa sejumlah kecil protein dalam urin, yang disebut albuminuria.
Ini membantu menunjukkan kerusakan ginjal pada tahap awal pada penderita diabetes.
Tidak semua penderita penyakit ginjal mengalami gagal ginjal. Dengan pengobatan yang tepat, Anda bisa mencegah penyakit ginjal bertambah parah.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Terhindar dari Penyakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.