KOMPAS.com- Penis umumnya berbentuk lurus memanjang. Namun ternyata, penis juga bisa bengkok.
Penis dapat bengkok karena beberapa kondis, seperti cedera, umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius.
Namun, kondisi ini bisa jadi merupakan gejala penyakit Peyronie yang perlu diatasi secara medis.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab penis bengkok dan kapan perlu ke dokter berikut ini.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Penis Patah dan Penyebabnya, Pria Perlu Tahu
Penis adalah organ seks pria, dan fungsi utamanya meliputi reproduksi dan buang air kecil.
Seperti bagian tubuh lainnya, panjang, ketebalan, dan penampilan penis dapat bervariasi dan beberapa penis benar-benar lurus saat ereksi.
Ada juga yang sedikit melengkung ke atas, ke bawah, atau ke samping.
Dilansir dari Medical News Today, penis yang sedikit melengkung adalah hal yang biasa dan tidak akan menimbulkan masalah medis.
Namun, penis bengkok yang disertai dengan rasa sakit atau kesulitan saat berhubungan seks perlu mendapatkan pengobatan tertentu.
Disarikan dari NHS dan Mayo Clinic, berikut adalah beberapa penyebab penis bengkok yang perlu diketahui.
Penyakit Peyronie bisa membuat penis menjadi melengkung saat sedang ereksi dan kerap ditemui pada pria yang berusia di atas 40 tahun.
Beberapa gejala penyakit Peyronie, seperti:
Beberapa pria dengan kondisi ini merasakan nyeri pada penisnya, sementara yang lain tidak merasakan apa pun.
Namun dalam kasus yang parah, lengkungan pada penis dapat membuat hubungan seks menjadi sulit, menyakitkan, atau bahkan tidak mungkin dilakukan.
Beberapa orang terlahir dengan masalah yang menyebabkan penis melengkung saat ereksi.