Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Lakukan Senam Otak untuk Tingkatkan Memori dan Fokus Pikiran

Kompas.com - 31/10/2023, 19:01 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Senam otak adalah salah satu latihan mental dalam bentuk kegiatan mengasah otak yang manfaatnya besar untuk menjaga kemampuan berpikir.

Manfaat senam otak bisa meningkatkan daya pikir, mengasah ingatan, dan menjaga kesehatan otak secara keseluruhan, terutama kalangan lansia.

Untuk diketahui, tak hanya fisik yang butuh olahraga atau latihan. Pikiran atau mental juga perlu diasah. Terlebih seiring bertambahnya usia yang membuat kita berisiko mengalami penurunan kemampuan otak. 

Nah, salah satu untuk meningkatkan sekaligus menjaga kemampuan otak adalah dengan melakukan senam otak.

Baca juga: Bagaimana Kecanduan Judi Memengaruhi Kesehatan Otak?

Cara melakukan senam otak

Senam otak yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif kita dapat dilakukan dengan berbagai cara. Melansir laman Healthline dan MedicalNewsToday, berikut beberapa di antaranya:

  • Meditasi

Meditasi adalah latihan pemusatan perhatian dengan cara yang menenangkan diri dan mengendalikan pikiran.

Penelitian menunjukkan, meditasi bermanfaat bagi otak dengan memperlambat penuaan otak dan meningkatkan kemampuan otak untuk memproses informasi.

Anda bisa melakukan meditasi hanya dengan memusatkan perhatian pada napas. Coba latih secara bertahap untuk duduk di tempat yang tenang dan fokus pada napas selama beberapa menit.

Baca juga: 4 Manfaat Vitamin B Kompleks untuk Kesehatan Mental

  • Latihan visualisasi

Visualisasi melibatkan pembentukan gambaran mental untuk mewakili informasi, berupa gambar atau adegan tertentu.

Riset 2018 mencatat, latihan visualisasi membantu orang mengatur informasi dan membuat keputusan yang tepat.

Informasi dari Better Health menyebutkan, Anda bisa melakukan visualisasi dalam kehidupan sehari-hari hanya dengan membayangkan suatu hal.

Misalnya, sebelum berbelanja, Anda dapat memvisualisasikan cara mereka pergi ke dan dari toko bahan makanan, dan membayangkan apa yang akan mereka beli sesampainya di sana. Kuncinya adalah membayangkan sesuatu dengan jelas dan sedetail mungkin.

Baca juga: Fungsi Batang Otak dan Kondisi Klinis yang Memengaruhinya

  • Kembangkan kosakata

Penelitian juga menunjukkan, lebih banyak wilayah otak yang terlibat dalam memproses kosakata, khususnya di wilayah yang penting untuk pemrosesan visual dan pendengaran.

Anda bisa mencoba memperkaya kosakata dengan cara berikut:

    • Siapkan buku atau jurnal untuk mencatat segala sesuatu yang menarik saat membaca
    • Tuliskan satu kata asing baru dari aktivitas tersebut setiap hari, jangan lupa cari definisinya
    • Cobalah untuk menggunakan kata itu lima kali keesokan harinya.
  • Bermain puzzle

Bermain puzzle cara yang menyenangkan untuk menghabiskan waktu dan juga bermanfaat bagi otak.

Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa main atau memecahkan teka-teki mengaktifkan banyak fungsi kognitif, termasuk persepsi, rotasi mental, memori kerja, dan pemikiran.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa mengerjakan teka-teki gambar secara teratur dan sepanjang hidup dapat melindungi terhadap efek penuaan otak.

Setelah menyimak manfaat senam otak ternyata pantang disepelekan, coba mulai bangun rutinitas sehat ini untuk kesehatan mental. 

Baca juga: Tak Hanya Pengaruhi Otak, Begini Komplikasi Alzheimer pada Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau