Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Tinggal Sendiri Tingkatkan Kematian Akibat Kanker

Kompas.com - 07/11/2023, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Hubungan sosial yang positif dapat membantu kita menjalani kehidupan yang lebih sehat, lebih memuaskan, dan lebih produktif.

Menurut penelitian Dr. Lee bersama tim dan penelitian terdahulu, orang yang tinggal sendirian cenderung memiliki kebiasaan berikut:

  • Tidak mengikuti pola makan sehat dan lebih cenderung mengalami obesitas parah
  • Merokok atau banyak minum alkohol
  • Mengalami stres psikologis yang parah

Mental Health America mencatat bahwa ketika kita kesepian, tubuh kita memproduksi lebih banyak hormon stres kortisol, dan kita merasakan stres lebih intens.

Penyelidikan ilmiah telah menunjukkan bahwa stres dapat mendorong perkembangan kanker.

Baca juga: Olahraga 30 Menit Setiap Hari untuk Lansia Menjaga Kesehatan Jantung

Faktor risiko kanker

Mengutip Cancer.net, faktor risiko kanker adalah segala sesuatu yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker.

Namun, sebagian besar faktor risiko tidak secara langsung menyebabkan kanker.

Ketika Anda memiliki faktor risikonya, belum tentu Anda terkena kanker. Hanya saja, Anda perlu mewaspadainya.

Salah satu faktor risiko kanker yang umum adalah usia. Namun, ini bukan satu-satunya.

Baca juga: 4 Jenis Olahraga Terbaik untuk Lansia dan Manfaatnya

Berikut beberapa faktor risiko kanker yang umum:

  • Penuaan
  • Riwayat kesehatan diri atau keluarga yang menderita kanker
  • Pengguna tembakau aktif
  • Memiliki berat badan berlebihan atau obesitas
  • Peminum alkohol
  • Menderita infeksi virus, seperti human papillomavirus (HPV) dan virus hepatitis
  • Paparan bahan kimia tertentu
  • Paparan radiasi, termasuk radiasi ultraviolet dari matahari

Baca juga: 4 Nutrisi untuk Penderita Kanker Selama Kemoterapi

Beberapa faktor risiko dapat dihindari atau digunakan dalam jumlah sedang.

Namun, usia yang bertambah tua merupakan faktor risiko yang tidak dapat dihindari.

Untuk diketahui bahwa yang penting bukan hanya jenis faktor risikonya, tetapi juga jumlah paparan, seberapa sering, dan kapan paparan terjadi.

Misalnya, penambahan berat badan setelah menopause dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Hal-hal yang tercantum di atas hanyalah beberapa faktor risiko kanker. Ada faktor risiko yang lebih spesifik untuk jenis kanker tertentu.

Untuk mengatahui lebih lanjut, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter ahli.

Sementara ini, dengan mengetahui ulasan penelitian di atas dan sejumlah faktor risiko yang umum, diharapkan Anda dapat lebih peduli dengan kemungkinan kanker terjadi pada diri Anda atau orang yang Anda sayangi.

Baca juga: 8 Manfaat Vitamin B2 untuk Kesehatan, Mencegah Migrain dan Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau