Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Sifilis Kongenital, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya

Kompas.com - 09/11/2023, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WebMD,

KOMPAS.com - Sifilis dapat menyerang bayi sejak dalam kandungan.

Infeksi ini mengancam nyawa karena bisa menyerang berbagai sistem organ tubuh janin yang sedang berkembang.

Penyakit menular seksual ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran dan dapat mengakibatkan berat badan lahir rendah, lahir prematur, ataupun lahir mati pada bayi.

Berikut artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang sifilis pada bayi yang disebut sebagai sifilis kongenital.

Baca juga: Kasus Sifilis pada Bayi Meningkat di Amerika maupun Indonesia

Apa itu sifilis kongenital?

Merujuk informasi pada laman Kementerian Kesehatan RI, sifilis merupakan suatu penyakit menular seksual.

Penyakit ini dapat mengenai ibu hamil, bisa tanpa gejala dan biasanya baru diketahui melalui pemeriksaan laboratorium.

Ibu hamil dengan sifilis dapat menularkan penyakit ini ke janin melalui plasenta.

Penularan ini bisa terjadi terutama, jika sifilis pada ibu hamil tidak ditangani dan terjadi pada usia kehamilan 14–27 minggu.

Pemeriksaan laboratorium dengan pengambilan sampel darah pada ibu hamil harus dilakukan sedini mungkin pada usia kehamilan 1-13 minggu.

Itu agar penanganan sifilis pada ibu hamil dapat segera dilakukan untuk mengurangi risiko penularan, kecacatan, bahkan kematian pada janin.

Pemeriksaan juga harus dilakukan kembali, jika ibu hamil terdiagnosis oleh penyakit menular seksual lainnya selama masa kehamilan.

Baca juga: Selain Sifilis dan Gonore, Ini 4 Penyakit yang Menular Lewat Seks

Apa penyebab sifilis kongenital?

Sifilis kongenital disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Treponema pallidum.

Ini lebih mungkin memengaruhi bayi Anda, jika Anda terkena sifilis selama masa kehamilan.

Namun, Anda juga bisa menularkan bakteri tesebut ke janin Anda sebelum Anda hamil.

Penyakit menular seksual ini dapat memengaruhi anak Anda secara berbeda berdasarkan berapa lama Anda menderita sifilis dan kapan Anda menerima pengobatan untuk penyakit tersebut.

Sifilis kongenital dapat menyebabkan masalah selama kehamilan atau setelah kelahiran.

Baca juga: 3 Gejala Penyakit Sifilis pada Wanita yang Pantang Disepelekan

Apa saja gejala sifilis kongenital?

Gejala sifilis kongenital dapat terlihat saat baru dilahirkan sampai bayi berusia 2 tahun, yang disebut dengan sifilis kongenital dini.

Gejala sifilis kongenital dini meliputi munculnya gelembung berisi air yang muncul pada kulit bayi segera setelah dilahirkan hingga bayi berusia 2 minggu.

Cairan pada gelembung ini biasanya sangat infeksius.

Gejala lain, seperti pembesaran pada organ hati, kurang darah merah, lengan dan kaki yang tidak bisa digerakkan, hingga radang selaput otak.

Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Sifilis dan Gejalanya

Jika gejala baru muncul setelah usia 2 tahun, disebut dengan sifilis kongenital lanjut.

Gejala sifilis kongenital lanjut biasanya merupakan akibat dari sifilis kongenital dini.

Itu bisa dapat berupa bekas luka, gangguan pengelihatan dan pendengaran, kerusakan tulang rawan hidung atau gigi seri yang berbentuk seperti pasak.

Pada bayi baru lahir, jika dicurigai adanya infeksi sifilis, pemeriksaan darah untuk dapat dilakukan melalui plasenta disertai dengan pemeriksaan fisik bayi terhadap adanya gejala pada organ tubuh.

Pemeriksaan pada bayi juga meliputi rontgen pada tulang, pemeriksaan mata, dan pemeriksaan darah.

Baca juga: 2 Cara Mengobati Sifilis Primer, Sekunder, Laten dan Tersier

Apa komplikasi sifilis kongenital?

Dalam WebMD disebutkan bahwa sifilis kongenital menyebabkan komplikasi kesehatan seumur hidup pada anak.

Berikut macam komplikasi sifilis kongenital:

  • Keguguran

Ini terjadi ketika bayi Anda meninggal di dalam rahim sebelum usia kehamilan 20 minggu.

  • Berat badan lahir rendah

Ini terjadi ketika bayi Anda lahir dengan berat kurang dari 2-3 kg.

Baca juga: Apakah Sifilis Bisa Disembuhkan? Simak Penjelasan Ahli Berikut

  • Lahir prematur

Para ahli menganggap bayi Anda prematur jika lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.

  • Masalah dengan plasenta dan tali pusat

Plasenta Anda memberi bayi Anda makanan dan oksigen melalui tali pusar.

Sifilis kongenital mungkin membuat plasenta Anda tumbuh terlalu besar dan menyebabkan tali pusat membengkak.

Jika ini terjadi, plasenta dan tali pusar Anda mungkin tidak dapat menopang bayi Anda dengan baik.

  • Kelahiran mati

Hal ini terjadi ketika bayi Anda meninggal setelah usia kehamilan 20 minggu, sebelum ia dilahirkan.

Meskipun bayi Anda lahir dengan kondisi sehat, penyakit bawaan ini masih dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Sifilis pada Wanita yang Harus Diwaspadai

  • Masalah hati dan limpa

Ini termasuk penyakit kuning dan hepatosplenomegali, di mana hati dan limpa membengkak.

  • Anemia

Kondisi ini terjadi ketika bayi dengan sifilis kongenital tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuhnya.

  • Ruam

Penyakit ini dapat menyebabkan bayi mengalami ruam di mulut, alat kelamin, pantat, telapak kaki, tangan, atau wajahnya.

  • Meningitis

Infeksi ini menyebabkan pembengkakan pada otak dan sumsum tulang belakang bayi Anda.

Baca juga: Tanda-tanda Sifilis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

  • Masalah kesehatan lainnya

Bayi Anda mungkin juga mudah mengalami demam atau pilek.

  • Kematian neonatal

Ini terjadi ketika bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupannya.

Untuk mencegah sifilis kongenital, Anda harus menerapkan perilaku seks yang aman.

Jika Anda sudah didiagnosis mengidap sifilis, jangan ragu untuk periksa dan menjalankan pengobatan yang dianjurkan dengan benar.

Jika Anda ingin memiliki anak, Anda harus rajin konsultasi dengan dokter.

Begitu pula saat anak Anda lahir. Anda harus memastikan anak yang lahir dari rahim Anda bersih dari sifilis.

Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda sifilis kongenital, segeralah periksa dan berobat ke dokter ahli.

Baca juga: 5 Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau