Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Beberkan Gejala Akut dan Kronis Penyakit Diabetes, Pantang Diabaikan

Kompas.com - 17/11/2023, 17:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit diabetes adalah salah stau masalah kesehatan yang banyak ditemui di Indonesia.

Dilansir dari P2PTMKemkes, diabetes bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan tubuh, seperti serangan jantung dan stroke, infeksi kaki yang berat (menyebabkan gangren, dapat mengakibatkan amputasi), gagal ginjal stadium akhir dan disfungsi seksual.

Baca juga: 5 Tip Sarapan untuk Penderita Diabetes agar Gula Darah Stabil

Melihat adanya komplikasi yang dapat mengancam jiwa, kita perlu mengetahui macam-macam gejala diabetes.

Artikel ini akan menjelaskan secara singkat gejala akut dan gejala kronis diabetes yang pantang diabaikan.

Apa saja gejala diabetes yang bisa dikenali?

Dokter spesialis penyakit dalam DR Dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan pentingnya mengetahui gejala awal diabetes sehingga seseorang tidak perlu menunggu skrining seperti pemeriksaan gula darah (HbA1c).

Soebagijo melanjutkan, ada gejala akut yang terjadi mendadak dan ciri-ciri kronis diabetes yang perlu masyarakat ketahui.

Gejala akut diabetes seperti banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing.

Mereka yang mengalami gejala banyak makan kemudian membiarkannya, sambung Soebagijo, maka bisa menjadi turun nafsu makannya sehingga berat badan turun.

Sementara itu, gejala kronis diabetes meliputi kesemutan, rasa panas, kram, mudah capek, mengantuk dan pandangan mata kabur sehingga sering berganti kacamata karena ukuran lensa mata berubah-ubah akibat kadar gula darah yang naik turun.

Gejala kronis lainnya antara lain gatal-gatal, gigi goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun dan pada wanita yaitu mengalami keguguran berulang.

Baca juga: 6 Pola Makan untuk Mencegah Diabetes Menurut Anjuran Ahli Gizi

Bagaimana cara mengurangi risiko diabetes?

Selain mengenali tanda-tanda diabetes, kita juga dapat melakukan pencegahan dengan menjalani gaya hidup sehat.

Ahli gizi Rachel Olsen menjelaskan,gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko diabetes antara lain menjaga pola makan, konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, dan berolahraga.

"Gaya hidup yang lebih sehat, termasuk menerapkan pola makan sehat sangat penting agar bisa mengurangi risiko diabetes,” ungkap Rachel, dikutip dari Antara, Senin (13/11/2023).

Secara lebih rinci, Rachel menjelaskan kiat-kiat praktis yang bisa diikuti masyarakat Indonesia untuk mengurangi risiko diabetes dimulai dari memperbanyak konsumsi buah dah sayur.

Ahli gizi lulusan University College Dublin itu menyebut bahwa buah dan sayur merupakan sumber serat yang baik.

Makanan berserat dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, dengan mengonsumsi serat yang tepat maka risiko diabetes dapat ditekan.

Tips selanjutnya, Rachel menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks yang memiliki indeks glikemik rendah sehingga dapat dicerna tubuh secara perlahan dan tidak menyebabkan kadar gula darah naik secara drastis.

Contoh karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah, yaitu nasi merah, quinoa atau oatmeal, ubi dan singkong.

Baca juga: Apakah Asam Urat Memicu Diabetes? Simak Penjelasan Berikut...

Selanjutnya, untuk mengurangi risiko diabetes masyarakat disarankan mengatur jadwal makan dan camilannya secara teratur. Tujuannya agar dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Kemudian kiat keempat yaitu membatasi asupan makanan dan minuman yang manis dan tips terakhir yaitu olahraga secara teratur.

Setelah menyimak penjelasan mengenai gejala akut dan gejala kronis penyakit diabetes serta pencegahannya, Anda bisa lebih mewaspadai penyakit ini.

Jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala diabetes, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pengobatan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com