Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hal yang Harus Dilakukan Saat Anak Demam, Orangtua Perlu Tahu

Kompas.com - 22/11/2023, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Demam pada anak seringkali menjadi momok bagi para orang tua dan memicu kekhawatiran.

Sebenarnya, demam bukanlah penyakit melainkan respons tubuh terhadap berbagai kondisi.

Dilansir dari WebMD, salah satu penyebab utama demam pada anak adalah infeksi virus atau bakteri.

Infeksi saluran pernapasan, seperti flu atau pilek, seringkali mendominasi daftar penyebab demam, membuat sistem kekebalan tubuh anak bekerja ekstra keras untuk melawan patogen yang masuk.

Baca juga: 6 Penyebab Demam Pada Anak, Ada Infeksi Virus dan Efek Vaksin

Demam juga bisa muncul sebagai hasil dari infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan atau infeksi telinga, yang sering kali menyertai gejala lain seperti sakit tenggorokan atau telinga berdenging.

Namun, demam bukanlah semata-mata akibat infeksi. Faktor lain seperti vaksinasi juga dapat memicu kenaikan suhu tubuh pada anak.

Ini adalah respons alami tubuh terhadap pengenalan zat asing dari vaksin, yang sebenarnya merupakan tanda bahwa sistem kekebalan sedang membangun perlindungan.

Di samping itu, overheating atau dehidrasi juga dapat menyebabkan demam, menekankan pentingnya menjaga kondisi tubuh anak tetap seimbang.

Dengan memahami berbagai penyebab demam ini, orang tua dapat lebih siap dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk merawat anak dengan efektif saat menghadapi kondisi ini.

Apa yang harus dilakukan saat anak demam?

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan ayah dan ibu saat anak demam, mulai dari memantau suhu tubuh, memberikan cairan, dan mengompres tubuh si kecil. 

Selain bertujuan untuk meredakan demam, langkah tersebut dilakukan agar anak merasa nyaman dan bisa beristirahat dengan baik. 

Agar lebih jelas, berikut delapan hal yang harus dilakukan saat anak demam seperti dikutip dari Medical News Today

  • Pantau suhu tubuh

Gunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh anak secara teratur. Jika suhu mencapai 38 derajat Celsius atau lebih, disarankan untuk mengambil tindakan.

Baca juga: Demam Pada Anak Naik Turun, Gejala Apa?

  • Menjaga kondisi tubuh

Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup. Istirahat membantu tubuh anak memfokuskan energi untuk melawan infeksi atau penyebab demam lainnya.

  • Beri cairan yang cukup

Pastikan anak tetap terhidrasi dengan memberikan air, jus, atau kaldu ringan. Dehidrasi dapat memperburuk kondisi dan membuat anak lebih lemah.

  • Kompres dingin

Gunakan kompres dingin pada dahi anak untuk membantu menurunkan suhu tubuh. Hindari penggunaan air yang terlalu dingin agar tidak menyebabkan kedinginan.

  • Mengenakan pakaian yang nyaman

Kenakan anak dengan pakaian yang ringan dan nyaman. Hindari memberikan pakaian yang terlalu tebal kepada si kecil, terutama jika suhu ruangan sudah cukup hangat.

  • Memberikan obat penurun panas

Jika dokter merekomendasikan atau jika suhu tubuh anak sangat tinggi, pertimbangkan pemberian obat demam atau penurun panas sesuai dosis yang dianjurkan.

  • Konsultasi dengan dokter

Jika demam berlanjut atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter.

Dokter dapat memberikan panduan lebih lanjut dan menilai apakah ada penyebab yang lebih serius di balik demam.

Baca juga: 5 Cara Mengobati Demam pada Anak secara Alami dan Pakai Obat

  • Mengamati perubahan perilaku si kecil

Jika anak terlihat sangat lemah, rewel, atau mengalami kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis.

Demam pada anak seringkali merupakan respons normal terhadap infeksi ringan. Namun, orangtua tetap harus waspada.

Dengan memberikan perhatian dan perawatan yang baik, anak dapat pulih dengan cepat.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai kondisi kesehatan anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com