Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa itu Splash Pregnancy, Kehamilan Tanpa Penetrasi

Kompas.com - 27/11/2023, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehamilan umumnya terjadi setelah adanya penetrasi atau kondisi ketika organ reproduksi pria masuk ke saluran reproduksi wanita sehingga sperma dapat membuahi sel telur. Namun, tahukah Anda bahwa kehamilan juga bisa terjadi tanpa adanya penetrasi?

Dalam dunia medis, kehamilan tanpa terjadinya penetrasi ini dikenal dengan istilah splash pregnancy.

Sebelum membahas apa itu splash pregnancy, simak terlebih dahulu proses terjadinya kehamilan berikut.

Baca juga: Pahami Dampak Stres Selama Kehamilan dan Cara Mengelolanya

Proses terjadinya kehamilan

Kehamilan umumnya terjadi setelah pria dan wanita melakukan penetrasi atau aktivitas seksual yang melibatkan masuknya organ reproduksi pria (penis) ke dalam organ reproduksi wanita (vagina). 

Penis yang ereksi saat melakukan hubungan intim akan menghasilkan air mani berisi ribuan sperma. Air mani tersebut akan keluar saat ejakulasi. 

Sementara itu, ovarium melepaskan satu atau beberapa sel telur (ovulasi) 12-16 hari sebelum menstruasi dimulai.

Ribuan sperma yang masuk ke dalam tubuh melalui vagina akan berjalan melalui leher rahim dan rahim menuju saluran tuba, tempat sel telur biasanya dibuahi (pembuahan).

Setelah itu, sperma akan membuahi sel telur. Kehamilan pun terjadi setelah sel telur matang berhasil dibuahi oleh sperma.

Selanjutnya, sel telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi janin.

Baca juga: 15 Tanda-tanda Kehamilan yang Tak Biasa, Termasuk Sering Kentut

Apa itu splash pregnancy?

Splash pregnancy adalah kehamilan yang terjadi akibat pembuahan di luar vagina atau tanpa terjadinya penetrasi.

Sekilas, hal ini mungkin dianggap mustahil karena kehamilan terjadi tanpa adanya penetrasi.

Namun, sperma dapat masuk ke dalam rahim wanita jika air mani tidak sengaja keluar di dekat lubang vagina.

Ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan pasangan suami istri tidak bisa melakukan hubungan seksual. Namun, mereka tetap bisa memiliki keturunan.

Hal ini dilakukan dengan cara merangsang penis untuk melakukan ejakulasi sedekat mungkin dengan lubang vagina sehingga terjadilah splash pregnancy.

Dilansir dari Verywell Mind, cara ini memungkinkan air mani mencapai area luar vagina, baik sengaja atau tidak, tanpa hubungan seksual sehingga memicu terjadinya kehamilan.

Meski tanpa penetrasi, wanita tetap bisa hamil jika ada air mani yang berhasil sampai ke vulva atau lubang vagina yang terbuka.

Penis yang sedang ereksi dan bersentuhan dengan area genital atau vagina juga meningkatkan peluang terjadinya splash pregnancy.

Meski demikian, terjadinya splash pregnancy ini sangat jarang karena masa hidup atau ketahanan sperma di luar tubuh sangat singkat.

Baca juga: Orgasme pada Ibu Hamil Berdasarkan Trimester Kehamilan

Jika Anda dan pasangan ingin segera mendapat momongan, sebaiknya tetap berhubungan intim melalui penetrasi atau menjalani program hamil sesuai anjuran dokter. 

Namun, apabila Anda ingin menunda kehamilan, sebaiknya gunakan alat kontrasepsi seperti kondom saat berhubungan seksual. Kondom yang dipakai sesegera mungkin setelah penis ereksi dapat mencegah kehamilan, termasuk splash pregnancy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau