KOMPAS.com - Penderita diabetes rentan mengalami luka di kaki yang lama sembuh hingga meningkatkan kemungkinan infeksi.
Luka terbuka pada kaki penderita diabetes disebut juga sebagai ulkus kaki diabetik.
Mengutip American Family Physician (AAFP), luka di kaki penderita diabetes tidak selalu mengalami infeksi.
Baca juga: Tanda-tanda Infeksi Tulang yang Harus Diwaspadai
Infeksi pada luka di kaki penderita diabetes terjadi karena adanya kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat kadar gula darah tinggi yang berkepanjangan.
Kerusakan itu memperlambat aliran darah ke kaki dan memperlambat penyembuhan luka yang ada.
Hal tersebut meningkatkan risiko terkena infeksi yang mungkin memerlukan pengangkatan area yang terinfeksi atau amputasi kaki.
Selanjutnya, artikel ini akan menunjukkan macam tanda-tanda infeksi pada luka kaki penderita diabetes agar dapat diwaspadai sesegera mungkin.
Baca juga: 9 Tanda-tanda Infeksi pada Luka di Kulit
Mengutip Premier Medical, infeksi kaki diabetik adalah luka umum dan serius yang dialami oleh penderita diabetes.
Seperti halnya infeksi lainnya, kondisi ini terjadi ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, sering kali melalui luka.
Infeksi kaki diabetik dapat muncul akibat cedera kecil, seperti sayatan dan lecet.
Tanda-tanda infeksi pada kaki penderita diabetes mirip dengan gejala infeksi pada umumnya.
Area di sekitar luka akan menjadi merah dan akhirnya menyebar dari tempat aslinya.
Baca juga: 5 Cara Mengobati Luka di Kaki Penderita Diabetes
Penderita infeksi kaki diabetik juga akan merasakan nyeri atau nyeri tekan (tenderness) di lokasi luka, dan luka aslinya akan mengeluarkan nanah.
Saat infeksi berkembang, seseorang akan mulai mengalami gejala non-lokal. Hal ini dapat mencakup hal-hal berikut ini:
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Bekas Luka di Kaki secara Alami yang Bisa Dijajal
Orang dengan infeksi kaki diabetik juga mungkin memiliki jaringan hitam (keropeng hitam), yang disebut eschar, di sekitar ulkus diabetik.