Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Perut Sakit Melilit? Kenali 7 Penyebab dan Cara Meredakannya

Kompas.com - 08/12/2023, 10:30 WIB
Agustin Tri Wardani,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan sakit perut umum terjadi di kalangan beberapa orang, salah satunya saat muncul rasa tidak nyaman seperti melilit. Lalu, kenapa perut sakit melilit?

Penyebab sakit perut melilit biasanya terjadi karena adanya masalah pada pencernaan, hormon, atau adanya masalah kondisi kesehatan lain yang dialami.

Meskipun sensasi sakit perut melilit ini biasanya sembuh secara mandiri, Anda tetap harus waspada dan segera memberikan penanganan yang tepat.

Untuk itu, ketahui penyebab sakit perut melilit dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Bagaimana Posisi Tidur saat Nyeri Haid? Berikut Penjelasannya…

Kenapa perut sakit melilit?

Perut yang kencang terasa seperti melilit bisa terasa berbeda tiap individu.

Melansir Healthline, beberapa orang mungkin terasa seolah-olah otot perut berkontraksi dan menciptakan tekanan di perut atau seolah-olah perut penuh dan menciptakan tekanan sehingga menimbulkan rasa seperti melilit.

Secara umum, alasan kenapa perut sakit melilit dapat terjadi karena beberapa faktor gangguan pencernaan seperti diare, sembelit, atau perut kembung.

Pada wanita, perut sakit melilit dapat dikaitkan dengan menstruasi, keguguran, atau komplikasi sistem reproduksi.

Infeksi virus, bakteri, atau parasit yang memengaruhi lambung dan usus juga dapat menyebabkan sakit perut melilit yang signifikan.

Tentunya, sakit perut yang terasa melilit ini akan menimbulkan ketidaknyamanan di perut dan perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda kondisi medis yang lebih serius.

Baca juga: 10 Cara Meredakan Nyeri Saat Haid Tanpa Obat yang Bisa Dijajal

Disarikan dari Medical News Today dan Family Doctor, berikut adalah beberapa penyebab sakit perut melilit yang perlu diketahui.

  • Sindrom pramenstruasi (PMS)

Sindrom pramenstruasi sering terjadi setelah ovulasi dan sebelum periode menstruasi, dan dapat menyebabkan cairan menumpuk pada perut serta kembung.

Kondisi itulah yang menyebabkan sensasi melilit pada perut dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

Gejala lain dari PMS yang dapat terjadi bersamaan dengan sakit perut melilit, yakni sakit perut dan kram, sakit kepala, nyeri punggung, kelelahan, dan perubahan suasana hati.

  • Keracunan makanan

Biasanya seseorang akan mengalami keracunan makanan setelah makan makanan yang terkontaminasi.

Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan sesak, kram, dan melilit di perut.

Tergantung pada penyebab kontaminasi, gejala keracunan makanan ini bisa muncul dalam waktu 30 menit hingga 2 minggu.

  • Irritable bowel syndrome

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan yang memengaruhi fungsi usus dan menyebabkan peningkatan sensitivitas usus.

Sakit perut seperti melilit menjadi gejala umum IBS yang disertai dengan kembung, diare, atau sembelit.

Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Saat Haid, Wanita Perlu Tahu

  • Gangguan panik

Gangguan panik adalah perasaan panik yang muncul secara mendadak tanpa peringatan.

Kondisi ini dapat terjadi kapan saja, bahkan saat tidur, sehingga bisa memicu otak untuk mengirimkan sinyal ke ujung saraf di perut melalui hormon stres.

Hal tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit perut seperti melilit, kencang, hingga mulas.

Seseorang yang mengalami gangguan panik juga akan mengalami beberapa gejala yang turut menyertai seperti jantung berdetak kencang, pingsan, pusing, mati rasa atau kesemutan di tangan dan jari, menggigil, nyeri dada, kesulitan bernapas, dan perasaan kehilangan kontrol.

  • Penyakit refluks asam

Penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) akan membuat makanan dan minuman naik kembali dari perut dalam bentuk asam ke kerongkongan.

Hal tersebut dapat membuat perut terasa seperti melilit, dan menyebabkan muntah, atau mulas.

  • Sembelit

Sembelit merupakan keadaan yang menyebabkan tinja tidak melewati usus besar dengan cukup cepat, sehingga dapat menyebabkan sensasi rasa melilit dan tegang di bagian perut.

Selain sensasi melilit, seseorang dapat merasakan gejala sembelit lainnya, seperti rinja yang keras atau kering, sulit untuk buang air besar.

Baca juga: Benarkah Makan Keju Terlalu Banyak Sebabkan Konstipasi? Ini Faktanya

  • Gastritis

Gastritis adalah kondisi umum yang melibatkan peradangan pada lapisan perut.

Gastritis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau reaksi autoimun di mana tubuh menyerang sel-sel sehat di perut.

Gastritis ini dapat menyebabkan gejala gangguan pencernaan, termasuk rasa sakit perut seperti melilit, ketidaknyamanan, dan sesak di perut bagian atas.

Seseorang yang mengalami gastritis juga kerap merasa terlalu kenyang selama makan, nafsu makan rendah, penurunan berat badan, dan sering mual dan muntah.

Rasa sakit perut yang dialami umumnya tidak disebabkan oleh masalah kesehatan yang serius dan tidak perlu dikhawatirkan.

Meskipun begitu, beberapa jenis penyakit yang lebih serius dapat membuat perut terasa melilit.

Baca juga: 24 Penyebab Sembelit Susah BAB dan Cara Mengatasinya

Cara meredakan sakit perut melilit

Disarikan dari WebMd dan Verywell Health, berikut ini adalah beberapa cara meredakan sakit perut melilit yang dapat dicoba.

  • Mengonsumsi obat

Cara yang pertama adalah dengan mengonsumi obat sakit perut melilit.

Untuk kondisi sakit perut melilit akibat penyakit refluks gastroesofageal (GERD), Anda dapat mencoba mengonsumi antasida atau pereda asam.

Untuk sembelit, Anda dapat menggunakan pelunak feses ringan atau obat pencahar sehingga akan membantu melancarkan buang air besar kembali.

Untuk mengatasi rasa nyeri perut yang tidak tertahankan Anda dapat mencoba mengonsumsi acetaminophen.

Hindari konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, ibuprofen atau naproxen, karena obat-obatan tersebut dapat mengiritasi perut.

Agar lebih aman, Anda dapat meminta saran dokter mengenai obat yang tepat untuk keluhan yang dirasakan.

  • Mengatur pola makan yang baik

Cara meredakan sakit perut melilit adalah dengan mengatur pola makan yang baik.

Pastikan untuk makan beberapa kali dalam porsi kecil dan mengunyah makanan secara perlahan dengan baik.

Jauhi makanan yang dapat memperparah sakit perut melilit, seperti makanan pedas atau gorengan.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Vagina Terasa Nyeri Saat Hamil

  • Minum air putih

Tubuh yang kekurangan air atau dehidrasi dapat memperparah kondisi sakit perut melilit.

Bahkan dehidrasi ringan dapat menghambat proses pencernaan, menyebabkan kram perut, mual, dan sembelit.

Air juga berfungsi untuk membantu tubuh mencerna makanan.

Untuk itu, Anda perlu minum air putih yang banyak untuk mengatasi kondisi sakit perut yang semakin parah.

  • Menggunakan bantalan pemanas

Bantalan pemanas atau botol air panas dapat membantu meredakan sakit perut melilit dengan mengendurkan otot-otot perut.

Cara ini umum dilakukan untuk orang-orang dengan kram menstruasi sehingga Anda mungkin akan merasa lega saat menggunakan bantalan pemanas hanya dalam waktu yang singkat.

  • Melakukan olahraga

Olahraga dapat membantu meredakan sakit perut melilit.

Anda dapat melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda untuk membantu meningkatkan fungsi pencernaan, meningkatkan gerakan peristaltik, dan membantu meringankan sembelit dan gas yang terperangkap.

Peregangan dan yoga juga dapat meredakan ketidaknyamanan di perut dengan melakukan gerakan yang membuat lutut lebih dekat ke dada guna membantu menghilangkan kram dan nyeri gas.

Memahami alasan kenapa perut sakit melilit sangatlah penting sehingga Anda bisa melakukan tindakan perawatan dan pengobatan yang sesuai.

Namun saat sakit perut melilit tak kunjung mereda, ada baiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Nyeri Punggung Tanpa Operasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com