KB implan mengandung hormon progesteron buatan yang efeknya bisa mengganggu keseimbangan hormonal tubuh.
Hal tersebut dapat menyebabkan pengguna KB mengalami kenaikan berat badan.
Meski kenaikan berat badan termasuk efek samping KB implan, biasanya tidak menyebabkan wanita mengalami overweight atau obesitas.
Baca juga: 5 Pantangan Setelah KB Implan, Wanita Perlu Tahu
Pemasangan KB implan dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada lengan untuk memasukkan dua tabung kontrasepsi.
Prosedur tersebut dapat menyebabkan luka yang membekas dan risiko infeksi kulit.
Untuk mencegahnya, dokter atau bidan akan memasang perban anti-air dan meminta akseptor menjaga lukanya sampai benar-benar kering.
KB implan umumnya tidak mengganggu hubungan seksual karena dipasang di lengan bukan pada vagina.
Meski begitu, KB implan bisa mengakibatkan vagina kering yang mungkin menurunkan gairah seksual Anda.
Kekurangan KB implan selanjutnya adalah perlu dilepas dan diganti implan yang baru setelah masa berlakunya habis atau tiga tahun pemakaian.
Karena itu, wanita bisa mendapat luka baru di lengan akibat pelepasan dan pemasangan KB yang baru.
Baca juga: Seperti Apa Bentuk KB Implan? Simak Penjelasannya Berikut
Selain beberapa kemungkinan kekurangan KB implan yang sudah disebutkan di atas, beberapa pengguna kontrasepsi ini ada yang mengeluhkan sakit kepala dan nyeri payudara.
Sakit kepala biasanya mereda seiring waktu atau setelah minum obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter.
Sementara, jika Anda terus-menerus merasakan nyeri payudara akibat KB implan, jangan ragu untuk segera periksa ke dokter spesialis kandungan.