Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semringah Menikmati Masa Tua di Sekolah Lansia

Kompas.com - 29/12/2023, 08:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usia senja bukan halangan bagi sejumlah warga lansia di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat untuk aktif menikmati masa tua. Mereka mengisi harinya dengan berkegiatan di sekolah lansia. Berikut kisahnya.

Senyum semringah tersungging di wajah Aan (72). Perempuan berjilbab merah dan berkacamata ini terlihat bersemangat selepas tampil untuk berlenggak-lenggok di panggung peragaan busana dalam peringatan Hari Lanjut Usia ke 27 Kecamatan Cicendo, Rabu (20/9/2023).

Kala itu, ia mengenakan kebaya merah yang dipadukan dengan rok batik panjang. Menariknya, bawahan buatan tangan Aan itu dibuat dari perca berbagai motif batik yang disusun membentuk pola harmonis.

“Waktu itu ada hari lanjut usia nasional, Bu Aan bikin kreasi senam dan kreasi kain perca, kemudian kami fashion show,” kenang Aan dengan riang, ketika berbincang dengan Kompas.com via telepon, Rabu, (20/12/2023).

Kegiatan berkesan tersebut bagian dari salah satu acara Sekolah Lansia Gerbang Cita Kecamatan Cicendo. Aan bergabung di sana sejak Januari 2023 lalu.

Sekolah lansia ini merupakan salah satu program yang dimotori lembaga nonprofit Indonesia Ramah Lansia (IRL) Jawa Barat.

Sebulan sekali, sekolah lansia setempat mengadakan beragam kegiatan. Selain ajang unjuk kreativitas, ada juga kegiatan edukasi berkebun, kelas wirausaha, seni, kegiatan religi, sampai pemeriksaan kesehatan.

Aan bercerita, semula kegiatannya hanya menjahit dan sesekali menjalani rutinitas sebagai kader posyandu lansia di wilayahnya. Begitu ditawari bergabung di sekolah lansia, ia pun tak berpikir dua kali.

Lantas, sosok yang dianugerahi gelar Lansia Inspiratif Kota Bandung 2023 ini diberi tantangan untuk mencari teman di sekolah lansia.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Lansia Mengalami Demensia? Ini Penjelasannya...

Terhubung dengan sesama lansia

Tak mudah bagi Aan sampai akhirnya bisa mengumpulkan puluhan murid dari beberapa kelurahan di Kecamatan Cicendo.

“Banyak yang awalnya menolak. Mereka mengira, kan namanya sekolah, jadi kegiatannya kayak tulis-menulis gitu,” kata Aan sembari terkekeh.

Setelah ia bersama kader posyandu lain menjelaskan konsep programnya, baru kalangan lansia lain tertarik ikut bergabung sampai total anggotanya mencapai 50 orang.

Saat ditanya apa yang membuat ia dan peserta lain terkesan mengikuti kegiatan di sekolah tersebut, Aan merasa terhubung dengan sebayanya.

“Senang banget karena kami bisa mengobrol dengan sesama lansia. Kalau sama anak atau saudara di bawah usia kita, kan enggak nyambung leluconnya. Tapi kalau ketemu sesama lansia, ngobrolnya bisa segala macam,” ujar Aan antusias.

Ia menyebutkan, sebelum ada kegiatan sekolah lansia, banyak warga senior yang hanya berkegiatan di rumah tanpa memiliki aktivitas penunjang lainnya.

“Banyak programnya, terutama untuk kesehatan. Ternyata lansia itu banyak yang kurang tahu tentang kesehatan karena mereka itu ya di rumah, ngurus cucu,” jelas Aan dengan nada turun.

Menurut Aan, pemeriksaan kesehatan gratis dari puskesmas, termasuk tekanan darah, gula darah, atau kolesterol memudahkan kalangan lansia untuk memantau kesehatannya.

Apabila hasilnya kurang baik, peserta sekolah lansia bakal diberi edukasi berikut rujukan untuk mengontrol penyakitnya.

Sebagai pemegang predikat cumlaude dari Sekolah Lansia Kecamatan Cicendo, Aan berharap kegiatan penunjang para manula ini berkelanjutan.

Ia juga berharap ada bantuan modal bagi peserta agar mereka bisa tetap produktif lewat edukasi dan pendampingan usaha dari sekolah lansia.

“Mudah-mudahan ada modal dari pemerintah, misalnya memperhatikan kami untuk punya usaha,” harap Aan.

Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Lansia yang Aman dan Mudah Dilakukan

Disambut antusias peserta baru

Sejumlah warga lansia di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat berpose setelah mengikuti kegiatan Sekolah Lansia Gerbang Cita di wilayah setempat, belum lama ini. Dokumentasi Pribadi/Sekolah Lansia Gerbang Cita Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat Sejumlah warga lansia di Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat berpose setelah mengikuti kegiatan Sekolah Lansia Gerbang Cita di wilayah setempat, belum lama ini.
Berbincang secara terpisah, Kepala Sekolah Lansia Kecamatan Cicendo Yeni menjelaskan, kegiatan sekolah lansia di wilayahnya rutin diselenggarakan setiap bulan sekali.

Menurut Yeni, acara bulanan dimulai pukul sembilan pagi. Sebelum mengikuti kegiatan, peserta terlebih dahulu melakukan cek kesehatan dari puskesmas setempat.

“Nah, cek kesehatan itu kan lama antrenya, hampir dua jam karena siswanya banyak. Jadi yang belum dipanggil atau belum dicek mengandalkan seperti kegiatan mewarnai,” kata dia.

Setelah itu, peserta baru diberi arahan untuk mengikuti kegiatan sekolah lansia yang sudah disusun penyelenggara.

Yeni menyampaikan, per Desember 2023 Sekolah Lansia Gerbang Cita kembali menerima siswa untuk tahun ajaran baru. Sedangkan siswa angkatan pertama seperti Aan naik kelas dua.

Melihat kegiatan Aan dkk., menurut Yeni, banyak orang lansia lain yang antusias mendaftar. Mereka terinspirasi dari peserta lama yang kini lebih bahagia setelah mengikuti sekolah lansia.

Terpisah, Direktur Indonesia Ramah Lansia (IRL) Provinsi Jawa Barat, Dr. Susiana Nugraha, SKM, MN mengatakan, Indonesia saat ini memiliki 28 juta orang lansia.

“Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang sudah masuk ageing population, di mana jumlah lansianya sudah lebih dari 10 persen dari total populasi,” jelas perempuan yang akrab disapa Susi ini.

Menurut Susi, program sekolah lansia dirancang sebagai salah satu terobosan mempelajari segala aspek kehidupan kalangan lansia, meliputi spiritual, sosial, emosional, fisik, intelektual, profesional dan kejuruan, dan lingkungan.

“Para lansia kami ajak untuk belajar dari segala aspek kehidupan atau seven dimension of wellness. Kalau di bahasa Indonesia itu BKKBN menggunakan istilah tujuh dimensi lansia tangguh,” tambah Susi.

Selain itu, IRL menerapkan kurikulum dan rencana pembelajaran yang sudah ditetapkan setiap tahun.

"Kurikulum ini kami kaji berdasarkan pengalaman dan sains, kemudian kami ramu menjadi sebuah kulikulum dan rencana pembelajaran. Sehingga setiap pertemuan ada topiknya,” jelas Susi.

Baca juga: Jangan Lari, Jalan Saja untuk Lutut Sehat Sampai Lansia

Menurunkan angka depresi pada lansia

Dalam merealisasikan programnya, Susi menyebut IRL akan melibatkan semua pihak yang ada di lingkup wilayah tempat diselenggarakannya sekolah lansia tersebut seperti puskesmas, MUI, atau dinas pertanian.

Lembaga IRL juga terus melakukan monitoring mengenai efektivitas program, seperti memeriksa indeks kualitas hidup, indeks kebahagiaan, aspek kemandirian, sampai kesehatan.

“Kami kebetulan melakukan monitoring, jadi sebelum mereka mengikuti pembelajaran mereka akan kita monitor dulu,” kata Susi.

Berdasarkan data, menurut Susi, peserta sekolah lansia Cicendo mengalami peningkatan kualitas hidup, terutama dalam hal menurunkan indeks depresi.

Ia menjabarkan, indeks depresi awal sebelum peserta mengikuti sekolah lansia menunjukkan angka 27 persen. Setahun berjalan setelah mengukuti kegiatan ini, angkanya turun menjadi 16 persen.

“Prevalensi depresi lansia ini mengembirakan bagi kami. Artinya ada penurunan yang signifikan setelah mereka mengikuti pembelajaran sekolah lansia dalam jangka panjang,” ucap Susi.

Selain itu, pencapaian yang sudah terlihat adalah naiknya kualitas kesehatan seperti lansia yang lebih bugar dan teredukasi mengenai berbagai macam penyakit.

Susi juga mengatakan saat ini perlu lebih banyak lagi kolaborasi dengan pemerintah untuk bisa mewujudkan Indonesia yang lebih ramah pada lansia.

“Harapannya pemerintah bisa lebih men-support kami,” pungkas Susi.

Kisah ini membuktikan, gotong-royong program untuk warga lanjut usia bisa memberikan perubahan yang positif di usia senja. Terutama untuk daerah yang tengah memasuki era penduduk berusia tua. 

Baca juga: 7 Pemicu Depresi pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau