Vaksin MMR ini juga digunakan untuk mencegah Sindroma Rubella Kongential dengan diberikan kepada perempuan sebelum menikah atau hamil.
Diperlukan waktu minimal 4 minggu untuk boleh hamil setelah imunisasi terakhir dengan vaksin ini.
Kegunaan vaksin PCV untuk mencegah 13 jenis infeksi akibat pneumonia bakterial.
Vaksin PCV13 dianjurkan untuk semua orang yang berusia 18 tahun ke atas, terutama untuk penderita penyakit jantung kronis, paru kronis, ginjal kronis, diabetes melitus, penyakit hati kronis, kanker, HIV, penyakit sel sabit, perokok, penerima cangkok organ, calon jemaah haji dan umrah.
Bila belum pernah mendapatkan vaksin pneumokok, orang dewasa disarankan menerima vaksin PCV13, lalu vaksin PPSV23 dengan jeda paling cepat 8 minggu setelah pemberian vaksin PCV13.
Jika sebelumnya sudah pernah mendapat vaksin PPSV23, pemberian vaksin PCV13 bisa dilakukan dengan jeda minimal 1 tahun setelah pemberian vaksin PPSV23.
Baca juga: Penting untuk Perangi Penyakit Menular, Bagaimana Vaksin Dikembangkan?
Kegunaan vaksin PPSV23 untuk melindungi tubuh dari 23 bakteri penyebab pneumonia.
Pemberian vaksin pneumokokal polisakarida ini dianjurkan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, terutama dengan imunokompromais (sistem kekebalan tidak bekerja dengan baik), serta calon jemaah haji dan umrah.
Apabila vaksin PCV13 diberikan terlebih dahulu, maka vaksin PPSV23 dapat diberikan dengan jangka waktu paling cepat 8 minggu.
Jika yang diberikan vaksin PPSV23 terlebih dahulu, maka PCV13 dapat diberikan 1 tahun kemudian.
Vaksin meningitis menigokokal polisakarida termasuk vaksin untuk dewasa yang tidak diberikan secara rutin.
Pada tahun 2023, vaksin ini diwajibkan untuk jemaah haji dan sangat dianjurkan bagi jemaah umrah.
Vaksin meningitis ini juga dapat diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui.
Jenis vaksin ini hampir sama dengan vaksin meningitis meningokokal polisakarida. Bedanya, kekebalan vaksin meningitis konjugat dalam melindungi tubuh dari meningitis dapat bertahan lebih lama dari jenis vaksin polisakarida.
Selain itu, sesuai dengan tujuan Puskes Haji Kemenkes, pemberian vaksin ini dapat diulang setiap 2 tahun.
Vaksin hepatitis A dianjurkan untuk setiap orang dewasa, utamanya yang sering berpergian atau traveller, serta orang yang suka wisata kuliner atau jajan.
Kegunaan vaksin hepatitis A ini untuk menurunkan risiko akibat hepatitis A.
Orang dewasa dianjurkan untuk memeriksa kadar HDSAg terlebih dahulu sebelum diberikan vaksin hepatitis B.
Pemberian vaksin hepatitis B diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, pengguna narkoba, orang yang melakukan seks berisiko, pemilik daya tahan tubuh rendah, penderita liver kronis, penderita penyakit ginjal kronis termasuk yang sedang cuci darah.
Khusus pada individu imunokompromais atau pasien cuci darah, vaksin hepatitis B akan diberikan dengan 2 dosis (2 x 20 ug/ml) setiap kali penyuntikan pada bulan 0, 1, 2, dan 6.
Pada individu imunokompeten, tidak ada rekomendasi untuk memberikan dosis penguat (booster).
Pada individu imunokompromais, pemeriksaan titer antibodi anti-Hbs pasca-imunisasi dilakukan secara berkala, dan booster akan diberikan bila titer S 10 mlU/ml.
Pada individu imunokompeten, pemeriksaan titer antibodi anti-Hbs pasca-imunisasi dilakukan pada 1-3 bulan setelah vaksinasi terakhir (protektif bila titer 2 10 mlU/mL).
Baca juga: 5 Manfaat Vaksin untuk Orang Dewasa, Tak Sekadar Sehat
Selain terdapat vaksin khusus hepatitis A dan hepatitis B, ada juga vaksin kombinasi antara hepatitis A dan B untuk meningkatkan cakupan imunisasi yang lebih besar dan lebih ekonomis.
Vaksin kombinasi hepatitis A dan typhoid diberikan sebagai dosis pertama.