Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Daftar Lengkap Vaksin untuk Dewasa Terbaru Rekomendasi PAPDI 2023

Kompas.com - 29/12/2023, 10:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber ,PAPDI

KOMPAS.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) merilis rekomendasi vaksin untuk dewasa terbaru, pada Senin (18/12/2023).

Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Papdi Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, menyampaikan, rekomendasi vaksin terbaru dibuat karena sebagian orang dewasa tidak lagi terlindungi vaksin yang diterima saat masih anak-anak.

Selain itu, ada juga orang dewasa yang belum menerima imunisasi lengkap saat masih bayi dan anak-anak, atau untuk tujuan tertentu.

“Orang dewasa juga berisiko mengalami penyakit karena umur, pekerjaan, gaya hidup, kondisi kesehatan, atau bepergian,” jelas Sukamto, dilansir dari Kompas.id (18/12/2023).

Simak daftar vaksin untuk dewasa terbaru rekomendasi Papdi 2023 berikut ini.

Baca juga: 4 Daftar Vaksin Anak Terbaru dalam Program Imunisasi Nasional 2023

Daftar vaksin untuk dewasa terbaru 2023

Berikut ini jadwal dan daftar vaksin untuk dewasa terbaru 2023 menurut rekomendasi Papdi:

  • Vaksin influenza

Vaksin influenza dianjurkan untuk setiap orang dewasa, terutama penderita penyakit pernapasan, penyakit ginjal, penyakit jantung pembuluh darah, diabetes melitus, HIV, AIDS, atau kanker.

Kalangan lansia, jemaah umrah atau haji, perokok, tenaga kesehatan, orang yang tinggal di panti, atau orang yang akan bepergian ke negara yang sedang wabah influenza, ibu hamil juga dianjurkan imunisasi ini.

Jenis vaksin influenza ada yang trivalen dan quadrivalen. Pemberian vaksin ini bisa dilakukan sepanjang tahun.

  • Vaksin tetanus, difteri, pertusis (Td/Tdap)

Calon ibu hamil (perempuan usia subur dan calon pengantin) disarankan mendapatkan vaksin Tdap 1 dosis di setiap kehamilan.

Orang dewasa, terutama pengidap penyakit kronis, dianjurkan vaksin Tdap 1 dosis kemudian vaksin Td 2 dosis. Setelah itu, dilanjutkan vaksin booster Td/Tdap setiap 10 tahun sekali.

Baca juga: Ketahui Jenis Vaksin Covid-19 Primer dan Booster

  • Vaksin cacar air atau varicella

Orang dewasa yang belum pernah tertular atau terinfeksi cacar air disarankan mendapatkan vaksin varicella 2 dosis. Tenaga kesehatan juga dianjurkan menerima vaksin ini.

Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada ibu hamil karena varicella meningkatkan risiko cacat janin. Agar lebih aman, berikan jeda vaksinasi lengkap setidaknya 4 minggu sebelum hamil.

Kegunaan vaksin HPV untuk perempuan penting untuk menurunkan risiko penyakit akibat infeksi HPV, seperti kanker serviks.

Jenis vaksin HPV atau human papilloma virus untuk perempuan ada yang bivalen, quadrivalen, atau nonavalen.

Perempuan dianjurkan sudah menerima vaksin ini sebelum aktif berhubungan seks. Tapi, vaksin HPV dapat diberikan sampai wanita berumur 45 tahun.

  • Vaksin HPV untuk laki-laki

Kegunaan vaksin HPV untuk laki-laki utamanya untuk mencegah penularan penyakit kutil kelamin dan beberapa jenis kanker.

Jenis vaksin HPV untuk laki-laki disarankan tipe quadrivalent atau nonavalent yang mengandung serotipe 6 dan 11.

Pemberian imunisasi dengan vaksin ini dapat dilakukan sampai umur 26 tahun.

Baca juga: Bagaimana Vaksin Bisa Menangkal Penyakit?

  • Vaksin zoster

Vaksin zoster adalah vaksin hidup dan digunakan untuk mencegah penyakit herpes zoster atau cacar api yang dapat menyebabkan nyeri saraf kronis.

Semua orang dewasa yang berusia 50 tahun ke atas perlu diberikan 1 dosis vaksin zoster, baik orang yang sudah pernah atau belum pernah terinfeksi herpes zoster.

  • Vaksin MMR (measles, mumps, rubella)

Vaksin MMR untuk dewasa dianjurkan untuk orang yang tinggal di asrama, lingkungan padat, atau sering berpergian jauh.

Orang dewasa yang belum pernah imunisasi dengan vaksin ini saat anak-anak perlu 2 dosis vaksin MMR. Jika sudah pernah, maka orang dewasa hanya perlu 1 dosis vaksin MMR.

Vaksin lanjutan ini diperlukan karena sebanyak dua sampai lima persen populasi normal tidak merespons 1 dosis vaksin MMR.

Kegunaan vaksin MMR untuk melindungi tubuh manusia dari penyakit campak (measles), gondongan (campak), campak Jerman (rubella), dan 

Vaksin MMR ini juga digunakan untuk mencegah Sindroma Rubella Kongential dengan diberikan kepada perempuan sebelum menikah atau hamil.

Diperlukan waktu minimal 4 minggu untuk boleh hamil setelah imunisasi terakhir dengan vaksin ini.

  • Vaksin pneumokokal konjugat 13-valent (PCV13)

Kegunaan vaksin PCV untuk mencegah 13 jenis infeksi akibat pneumonia bakterial.

Vaksin PCV13 dianjurkan untuk semua orang yang berusia 18 tahun ke atas, terutama untuk penderita penyakit jantung kronis, paru kronis, ginjal kronis, diabetes melitus, penyakit hati kronis, kanker, HIV, penyakit sel sabit, perokok, penerima cangkok organ, calon jemaah haji dan umrah. 

Bila belum pernah mendapatkan vaksin pneumokok, orang dewasa disarankan menerima vaksin PCV13, lalu vaksin PPSV23 dengan jeda paling cepat 8 minggu setelah pemberian vaksin PCV13.

Jika sebelumnya sudah pernah mendapat vaksin PPSV23, pemberian vaksin PCV13 bisa dilakukan dengan jeda minimal 1 tahun setelah pemberian vaksin PPSV23.

Baca juga: Penting untuk Perangi Penyakit Menular, Bagaimana Vaksin Dikembangkan?

  • Vaksin pneumokokal polisakarida (PPSV23)

Kegunaan vaksin PPSV23 untuk melindungi tubuh dari 23 bakteri penyebab pneumonia.

Pemberian vaksin pneumokokal polisakarida ini dianjurkan untuk orang dewasa berusia 50 tahun ke atas, terutama dengan imunokompromais (sistem kekebalan tidak bekerja dengan baik), serta calon jemaah haji dan umrah.

Apabila vaksin PCV13 diberikan terlebih dahulu, maka vaksin PPSV23 dapat diberikan dengan jangka waktu paling cepat 8 minggu.

Jika yang diberikan vaksin PPSV23 terlebih dahulu, maka PCV13 dapat diberikan 1 tahun kemudian.

Vaksin meningitis menigokokal polisakarida termasuk vaksin untuk dewasa yang tidak diberikan secara rutin.

Pada tahun 2023, vaksin ini diwajibkan untuk jemaah haji dan sangat dianjurkan bagi jemaah umrah.

Vaksin meningitis ini juga dapat diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui.

  • Vaksin meningitis meningokokal konjugat

Jenis vaksin ini hampir sama dengan vaksin meningitis meningokokal polisakarida. Bedanya, kekebalan vaksin meningitis konjugat dalam melindungi tubuh dari meningitis dapat bertahan lebih lama dari jenis vaksin polisakarida.

Selain itu, sesuai dengan tujuan Puskes Haji Kemenkes, pemberian vaksin ini dapat diulang setiap 2 tahun.

  • Vaksin hepatitis A

Vaksin hepatitis A dianjurkan untuk setiap orang dewasa, utamanya yang sering berpergian atau traveller, serta orang yang suka wisata kuliner atau jajan.

Kegunaan vaksin hepatitis A ini untuk menurunkan risiko akibat hepatitis A.

  • Vaksin hepatitis B

Orang dewasa dianjurkan untuk memeriksa kadar HDSAg terlebih dahulu sebelum diberikan vaksin hepatitis B.

Pemberian vaksin hepatitis B diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, pengguna narkoba, orang yang melakukan seks berisiko, pemilik daya tahan tubuh rendah, penderita liver kronis, penderita penyakit ginjal kronis termasuk yang sedang cuci darah.

Khusus pada individu imunokompromais atau pasien cuci darah, vaksin hepatitis B akan diberikan dengan 2 dosis (2 x 20 ug/ml) setiap kali penyuntikan pada bulan 0, 1, 2, dan 6.

Pada individu imunokompeten, tidak ada rekomendasi untuk memberikan dosis penguat (booster).

Pada individu imunokompromais, pemeriksaan titer antibodi anti-Hbs pasca-imunisasi dilakukan secara berkala, dan booster akan diberikan bila titer S 10 mlU/ml.

Pada individu imunokompeten, pemeriksaan titer antibodi anti-Hbs pasca-imunisasi dilakukan pada 1-3 bulan setelah vaksinasi terakhir (protektif bila titer 2 10 mlU/mL).

Baca juga: 5 Manfaat Vaksin untuk Orang Dewasa, Tak Sekadar Sehat

  • Vaksin hepatitis A dan hepatitis B (kombinasi)

Selain terdapat vaksin khusus hepatitis A dan hepatitis B, ada juga vaksin kombinasi antara hepatitis A dan B untuk meningkatkan cakupan imunisasi yang lebih besar dan lebih ekonomis.

  • Vaksin hepatitis A dan typhoid (kombinasi)

Vaksin kombinasi hepatitis A dan typhoid diberikan sebagai dosis pertama.

Untuk dosis berikutnya orang dewasa dapat menggunakan vaksin Hepatitis A dan Typhoid terpisah sesuai jadwal masing-masing yaitu Hepatitis A pada bulan ke 6 - 12 dan Typhoid setiap 3 tahun.

  • Vaksin typhoid fever (demam tifoid)

Sebagai negara endemik, vaksin ini dianjurkan untuk semua orang dewasa di Indonesia dengan dan tanpa riwayat demam tifoid atau penyakit tipes. 

Pengulangan vaksin ini boleh dilakukan setiap 3 tahun.

  • Vaksin yellow fever (demam kuning)

Vaksin yellow fever adalah vaksin hidup yang hanya diberikan kepada orang dewasa yang ingin berpergian ke negara-negara endemik demam kuning. 

Sesuai dengan rekomendasi WHO, vaksin yellow fever berlaku seumur hidup sejak tahun 2016, sehingga vaksin ini tidak diberikan secara rutin.

  • Vaksin Japanese encephalitis (JE)

Vaksin Japanese encephalitis (JE) untuk melindungi tubuh dari virus penyebab radang otak juga tersedia bagi orang dewasa.

Vaksin ini dapat diberikan pada orang dewasa yang akan bepergian ke daerah endemik JE.

  • Vaksin rabies

Vaksin diberikan untuk orang dewasa sebagai profilaksis pasca-pajanan atau perawatan darurat untuk mencegah infeksi lanjutan akibat rabie. 

Vaksin ini dapat ditemukan di rumah sakit dan puskesmas yang sudah ditunjuk sebagai Rabies Center atau Pusat Layanan Gigitan Hewan Tersangka Rabies.

Baca juga: Mengenal Vaksin untuk Mencegah Meningitis

  • Vaksin Covid-19

Setiap orang dewasa, termasuk ibu hamil, perlu diberikan vaksin Covid-19 dosis lengkap dan penguat (booster). 

Pemberian vaksin booster Covid-19 dapat dilakukan 6 bulan setelah suntikan vaksin Covid-19 primer. Vaksin penguat ini penting karena umumnya antibodi vaksin Covid-19 menurun setelah 6 bulan.

Pemberian vaksin Covid-19 untuk dosis primer dilakukan 2 kali, kecuali pada vaksin J&J yang hanya diberikan 1 kali.

Khusus untuk orang dewasa dengan kondisi imunokompromais, seperti transplantasi organ, pengidap gangguan darah, orang yang menjalani kemoterapi, dan imunodefisiensi primer akan mendapatkan vaksin 3 dosis.

Pemberian vaksin Covid-19 dan vaksin lain yang memungkinan diberikan jarak waktu
14 hari, namun apabila waktu mendesak maka diperbolehkan secara bersamaan.

  • Vaksin dengue

Vaksin dengue dapat digunakan untuk orang dewasa usia 19-45 tahun.

Kegunaan vaksin dengue untuk mencegah infeksi berat akibat penyakit dengue atau DBD.

Vaksin ini diberikan dalam 2 dosis masing-masing 0,5 ml pada bulan ke-0 dan bulan ke-3.

Vaksin ini tidak dianjurkan pada ibu hamil, menyusui, dan kelompok dengan imunodefisiensi seperti HIV, imunodefisiensi bawaan, atau pengguna steroid dosis tinggi dan kemoterapi.

  • Vaksin polio IPV

Vaksin polio IPV adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit polio yang bisa menyebabkan kelumpuhan.

Vaksin ini akan diberikan satu dosis pada orang dewasa khususnya bagi orang yang telah berpergian dari wilayah tertentu.

Pemberian vaksin polio IPV untuk tahun berikutnya bergantung dari kebijakan pemerintah dan penemuan kasus polio yang terjadi di wilayah tertentu.

Itu dia penjelasan mengenai daftar vaksin untuk dewasa terbaru sesuai dengan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi). Pastikan Anda mendapatkan vaksin di atas melalui penyedia layanan imunisasi terpercaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau