Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penyebab Dada Sesak dan Kapan Perlu ke Dokter

Kompas.com - 31/12/2023, 06:00 WIB
Agustin Tri Wardani,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

Selain dada sesak, gejala pneumonia lainnya termasuk batuk, lendir yang kehijauan, kuning, atau berdarah, sesak napas, demam, dan menggigil.

Rasa nyeri karena dada sesak akan semakin terasa tajam dan memburuk saat penderita pneumonia bernapas atau batuk.

  • Asma

Penyakit asma sudah menjadi alasan umum kenapa dada terasa sesak.

Hal ini karena penyakit asma terjadi ketika terdapat paparan iritasi pada paru-paru atau alergen yang menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga dada terasa sesak.

Selain itu, penyakit asma juga menimbulkan gejala sesak napas, mengi, nyeri, serta batuk bagi penderitanya.

  • Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dapat menyebabkan penderitanya mengalami sesak dada.

Sesak napas tersebut dapat terjadi karena adanya saluran udara yang menyempit disertai batuk dan keluar banyak lendir.

PPOK merupakan penyakit yang diakibatkan oleh iritasi dan kerusakan pada paru-paru serta saluran udara. Ini sering disebabkan oleh paparan jangka panjang terhadap asap rokok, polusi udara, atau asap kimia.

Baca juga: 8 Penyebab Sesak Napas, Termasuk Serangan Jantung

  • Aneurisma dan diseksi aorta

Melansir Medical News Today, penyebab dada sesak berikutnya, yaitu kondisi aneurisma dan diseksi aorta.

Diseksi aorta adalah robekan atau pemisahan lapisan dalam aorta yaitu arteri utama yang mengarah dari jantung.

Hal ini dapat menyebabkan penumpukan darah di arteri.

Sedangkan, aneurisma aorta mengacu pada pembesaran di aorta.

Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan aorta pecah dan membuat penderitanya merasakan dada yang sesak.

  • Penyakit arteri koroner

Sesak pada dada merupakan salah satu tanda adanya penyakit arteri koroner.

Penyakit arteri koroner disebabkan oleh penumpukan kolesterol dan zat lain di arteri koroner (pembuluh darah besar jantung).

Hal tersebut membuat arteri menyempit dan bisa memblokir peredaran darah sepenuhnya.

Jika hal tersebut terjadi, risiko yang bisa dirasakan oleh penderita yaitu munculnya serangan jantung.

Arteri yang menyempit dapat menyebabkan penderita mengalami beberapa gejala seperti:

    1. Angina (nyeri dada, sesak, berat, tekanan, kepenuhan, atau meremas)
    2. Rasa sakit atau ketidaknyamanan di lengan atau bahu
    3. Kelemahan
    4. Kepala ringan
    5. Mual
    6. Keringat dingin
    7. Sesak napas

Faktor risiko seseorang mengalami penyakit arteri korona yaitu riwayat keluarga penyakit jantung, kelebihan berat badan, diet tinggi lemak yang tidak sehat, dan merokok.

Baca juga: 21 Penyebab Dada Sesak, Bukan Hanya Gejala Covid-19

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau